Puluhan Maba UINSA Pingsan Saat Ospek

Puluhan mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah UINSA terlantar di samping gedung auditorium karena pingsan saat mengikuti Ospek, Kamis (27/8). [adit hananta utama/bhirawa]

Puluhan mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah UINSA terlantar di samping gedung auditorium karena pingsan saat mengikuti Ospek, Kamis (27/8). [adit hananta utama/bhirawa]

UINSA Surabaya, Bhirawa
Insiden memprihatinkan kembali terjadi di sela pelaksanaan orientasi pengenalan kampus (Ospek) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Jika tahun lalu kehebohan sempat terjadi lantaran spanduk bertulis ‘Tuhan Membusuk’. Kini puluhan maba diketahui pingsan lantaran kegiatan yang terlalu padat dan kondisi fisik yang lemah.
Jadwal kegiatan Ospek dari kampus secara resmi dimulai pukul 06.30. Namun sejumlah peserta mengaku sudah berangkat dari rumah sejak pukul 04.00 dalam kondisi perut kosong. Celakanya, di kampus panitia tidak menyiapkan sarapan pagi.
Sementara jadwal kegiatan ospek cukup berat hingga pukul 16.00. Belum lagi aksi panitia yang kerap membentak-bentak peserta dengan kasar. Tak urung, satu persatu mahasiswa di bawah keluar auditorium karena pingsan.
“Kecapek’an mungkin kak. Tadi berangkat jam 04.00,” tutur salah satu peserta yang mengaku tengah mengalami sesak nafas. Lebih memprihatinkan lagi, para peserta yang pingsan justru ditelantarkan di halaman samping auditorium. Sebagian juga ditangani di tenda-tenda darurat.
Insiden ini semula tak diakui oleh panitia. Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UINSA Surabaya Zainudin mengatakan, tidak ada mahasiswa yang pingsan. Mereka hanya kelelahan dan diajak keluar ruangan. Namun fakta di lapangan menujukkan, sejumlah mahasiswa mengalami tak sadarkan diri dan beberapa lainnya sesak nafas.
“Saya belum ada laporan dari panitia ada maba yang pingsan. Mereka lelah dan kita ajak keluar,” tutur Zainudin saat ditemui di Kampus UINSA Surabaya, Kamis (27/8). Pernyataan ini sedikit lucu. Karena seiring pernyataannya diungkapkan, satu per satu mahasiswa digotong keluar dari auditorium dalam kondisi tak sadar.
Dikonfirmasi kembali, Gubma Fakultas Tarbiyah UINSA Badrus Saim menuturkan, para maba yang pingsan dimungkinkan karena perutnya kosong, kelelahan atau memang punya sakit tertentu. “Sebenarnya kita sudah mengingatkan agar peserta membawa bekal makanan,” ungkap dia.
Wakil Rektor III UINSA Surabaya Prof Ali Mufrodi mengakui, sejak awal kegiatan ospek ini telah disiapkan secara matang oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan fakultas. Namun sejak hari pertama, Rabu (26/8), pihaknya sudah mengetahui adanya peserta yang pingsan dalam jumlah besar, yakni di Fakultas Syariah. “Setelah kita telisik ternyata mereka pingsan karena lapar. Karena itu langsung kita tangani,” tutur dia.
Dari kejadian itu, Ali Mufrodi mengaku telah melakukan evaluasi. Sayangnya, evaluasi yang dilakukan tak membuahkan hasil. Sebab pada hari kedua jumlah mahasiswa yang pingsan tak kalah banyak di fakultas lain. “Setelah ospek hari ini (kemarin) selesai, akan kita evaluasi lagi,” ungkap dia.
Ditanya terkait fasilitas kesehatan untuk maba. Ali Mufrodi mengakui para mahasiswa yang sakit atau pingsan akan tetap di bawah ke klinik. Tapi untuk pertolongan pertama, sementara di istirahatkan di tenda-tenda sebelah auditorium dan ditangani pramuka.
“Seluruh proses kegiatan ospek ini juga sudah diawasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Jadi nanti evaluasinya akan kita lakukan bersama,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: