Rasiyo Kritik Pemkot, Risma Pamer Keberhasilan

Calon Wali Kota Surabaya Dr Rasiyo menjadi pembicara saat pemilihan pengurus pemuda Muhammadiyah Surabaya, Minggu (27/9) di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Calon Wali Kota Surabaya Dr Rasiyo menjadi pembicara saat pemilihan pengurus pemuda Muhammadiyah Surabaya, Minggu (27/9) di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Pemilihan pengurus pemuda Muhammadiyah Surabaya, Minggu (27/9) dijadikan ajang promosi kedua Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Kota Surabaya. Tri Rismaharini yang diusung PDI Perjuangan lebih bercerita terhadap kesuksesannya membangun Kota Surabaya. Dr Rasiyo yang diusung Partai Demokrat-PAN lebih mengkritik pemerintahan saat ini.
Risma yang datang lebih awal sekitar pukul 11.00 kemarin langsung menuju lantai VI untuk menjadi pembicara yang dihadiri puluhan tamu undangan. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya yang akan mencalonkan kembali ini lebih banyak bercerita kesuksesannya sewaktu menjabat. Seperti menutup Gang Dolly, pemberdayaan ibu-ibu PKK, serta pengalamannya saat masuk ke dalam dunia birokrasi.
Tak lama kemudian, pukul 13.00, Calon Wali Kota penantang petahana, Dr Rasiyo tiba di lokasi. Sayangnya, kedua calon wali kota tak bertemu di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Jalan Sutorejo ini.
“Ini kan ada kongres Pemuda Muhammadiyah untuk pemilihan ketua baru. Saya hanya memberikan gambaran bagaimana Kota Surabaya ke depan. Karena membangun itu tidak hanya insfrastrukturnya, apalagi hanya di tengah kota saja. Tapi kita bagi dalam lima wilayah yaitu tengah kota, utara, selatan, barat, dan timur,” kata Dr Rasiyo kepada Bhirawa seusia menjadi pembicara di acara tersebut, Minggu (27/9) kemarin.
Menurut mantan Sekdaprov Jatim, kalau yang dibangun di jalur lingkar luar barat memang tidak ada pinggiran. “Tapi kalau sudah masuk ke dalam kan ya ada. Artinya jalur lingkar luar barat itu siapa yang menguasai, kan pengembang. Jadi orang-orang yang berada di pinggiran tambah terpinggirkan lagi,” pungkasnya.
Pria yang menjabat Komisaris Utama Bank UMKM Jatim menyatakan, perhatian pemerintah kota terhadap kawasan pinggiran masih belum maksimal. Dia berjanji jika diberikan kesempatan menjadi Wali Kota Surabaya lima tahun ke depan hal- hal seperti ini akan menjadi prioritasnya.  “Jadi belum diberikan perhatian secara optimal, dan itu kesempatan saya nanti ketika dipercaya menjadi Wali Kota Surabaya,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya Radius Setyawan mengatakan, maksud dan tujuan mengundang kedua calon Wali Kota Surabaya ini untuk mengenalkan pada para pemuda Muhammadiyah agar tahu calon Wali Kotanya. “Karena yang disampaikan kedua Calon Wali Kota secara ilmiah peserta banyak yang menerimanya,” katanya. [geh]

Tags: