Ratusan Korban Banjir Kabupaten Sidoarjo Alami Gatal Kulit

Balita, Muda dan Tua, datang ke Posko pengobatan kesehatan bagi warga 3 desa korban banjir di Kec Tanggulangin, kemarin. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 155 orang warga dari 3 desa yang mengalami banjir yang tak surut-surut dalam sebulan ini, Rabu (12/2) kemarin, berobat di Posko kesehatan yang dimotori oleh Lazismu Sidoarjo, bertempat di Desa Kedungbanteng Kec Tanggulangin.
155 orang warga desa tersebut, ada yang berasal dari Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji dan Desa Banjarasri. Mayoritas mengeluhkan gatal-gatal kulit kaki dan tangan. Sedangkan anak balita, selain gatal-gatal kulit juga ada yang mengalami diare.
Marsam, kakek yang berusia 72 tahun, warga Desa Kedungbandeng RT 05, yang ditemui saat ngantri mendapat pengobatan dari tim kesehatan dari RS Siti Khodijah, Sepanjang, Taman, mengaku kulit disela-sela jari kakinya lecet-lecet karena keseringan digaruk.
“Air banjir masuk dalam rumah pak, tiap hari hampir sebulan harus nguras air,” katanya, kemarin.
Menurut kakek tersebut, 4 orang yang tinggal bersamanya, semuanya juga mengalami gatal-gatal kulit.
Warni, warga Desa Kedungbanteng lainnya juga datang ke Posko pengobatan tersebut bersama dua anaknya yang masih Balita yang juga mengalami gatal-gatal pada kulit kakinya.
“Namanya anak kecil, ada genangan air malah senang, dipakai mainan,” katanya.
Indah, warga Desa Kedungbanteng lainnya yang membawa Balitanya berobat ke Posko pengobatan itu, karena anaknya selain kakinya gatal-gatal juga mengalami diare. Dikarenakan, air banjir selama sebulan itu merembes kedalam sumur. Di RT nya, termasuk banjir yang paling parah.
Mulyati, nenek yang tinggal di RT 05, mengaku yang terserang gatal-gatal di rumahnya 4 orang. Ia berucap untung cucunya tidak sampai mengalami. Sebab kalau anak kecil sampai gatal kulit, akan semakin rewel karena menangis terus.
“Saya pernah diberi bantuan oleh PMI mie instan, saya tidak mau, saya hanya ingin ditempat kami dibangun gorong-gorong, biar banjir cepat mengalir, sebab tiap tahun di tempat kami tiap tahun itu banjir kalau hujan, cuma kali ini yang paling parah,” curahan hati nenek 53 tahun itu , saat antri berobat di Posko yang ditempatkan di KUD Mina Dwi Samudra Desa Kedungbanteng itu.
Ditemui di lokasi, Manager Pentasarupan Lazismu, Ainur Rofik, mengatakan kegiatan pengobatan gratis kepada warga desa korban banjir di wilayah Kec Tanggulangin digelar, karena ikut peduli dengan derita yang dialami warga desa setempat, selama sebulan jadi korban banjir.
Bersamaan dengan pelayanan pengobatan kesehatan, kemarin, pihaknya juga mengirimkan 2 tangki air bersih untuk warga desa yang sangat membutuhkan.
“Selain membantu pengobatan kesehatan, kami juga membantu warga desa dengan menyediakan air bersih, semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Rofik. (kus)

Tags: