Salah Satu Tagana Jatim Ditugaskan Kemensos Terjun Ke Sulbar

Salah satu Tagana Jatim Twi Adi yang ditugaskan Kemensos RI sedang berbincang dengan para pengungsi di Mamuju, Sulawesi Barat.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Adanya bencana gempa di Sulawesi Barat, salah satu Taruna Siaga Bencana Provinsi Jawa Timur (Tagana Jatim), Twi Adi dipilih Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk terjun langsung membantu korban bencana alam tersebut.

Ketika dikonfirmasi melalui seluler, Twi Adi menyampaikan, kalau dirinya sudah berada di Mamuju, Sulawesi Barat sejak Selasa (19/1). “Saya diberangkatkan atas penugasan dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos RI untuk di Mamuju dan Majeme,” katanya, kemarin.

Salah tugas yang diembannya, lanjutnya, turut dalam tim advance untuk layanan dukungan psikososial. Namun, sebelumnya Twi Adi menceritakan, saat datang ke Sulbar langsung bertemu dengan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana AlamKemensos RI dan diperbantukan sementara.

Tugasnya yaitu melihat dan membantu kondisi pengungsian baik di Mamuju maupun Majeme. “Kami mendata pengungsian yang belum settle atau belum ada bantuan, agar segera diberikan laporan dan dikoordinasikan Posko Induk Kemensos RI,” ujarnya yang pernah meraih penghargaan Tagana Teladan Nasional.

Ia mencontohkan, seperti di Desa Sulae, Kecamatan Pulumanda Kabupaten Majeme ada pengungsan mandiri yang belum tersentuh. ” Awalnya, tenda yang digunakan warga hanya berupa terpal. Dan akhirnya diganti dengan tenda pengungsian milik Kemensos,” turutnya,

Ditambahkannya, tenda milik Kemensos yang terbaru berwarna merah putih tersebut sudah sesuai dengan prosedur kesehatan, karena dalam tenda ada sekatnya. “Jadinya dalam tenda itu, per keluarga per sekat. Satu tenda ada delapan sekat, jadi bisa diisi delapan keluarga didalamnya tenda itu,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga mengamati di pengungsian tersebut juga belum ada MCK (Mandim Cuci, Kakus), alat penerangan juga belum ada,, namun untuk dapur umum sidah ada dari Dinsos Sulbar berasal dari Bone.

“Nantinya, kami juga akseskan ke Pertamina untuk bantuan elpiji. Dengan hasil dilapangan, dan dilaporkan ke Posko Induk, nampaknya dari PUPR belum ada tandon, MCK, dan penerangan, juga kesehatan juga belum. Dari laporan ini maka nantinya semua tim akan bergerak,” katanya.

Untuk bantuan, lanjutnya, selanjutnya sistem bantuan berkoordinasi dengan kabupaten/kota dan kecamatan melalui proses birokrasi agar ada pemerataan bantuan. Bantuan juga ada yang disalurkan secara langsung untuk mengantisipasi daerah yang belum menerima bantuan.

“Untuk dapur umum, selain dari Dinsos Sulbar juga berdiri dapur umum mandiri dari warga dan kelompok tertentu untuk mensuplai kebutuhan pangan secara langsung,” tambahnya

Dihari yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa TImur, Dr Alwi MHum menyampaikan, kalau pihaknya juga akan mengirimkan Tagana ke Sulbar bersama dengan tim TRC BPBD Jatim. “Rencananya akan ada lima orang Tagana dan lima orang TRC BPBD Jatim. Dan dikoordinasikan langsung oleh BPBD Jatim,” katanya. [rac]

Tags: