SMP Sepuluh Nopember Gandeng Unesa Lestarikan Batik Tulis

Para guru SMP Sepuluh Nopember sedang asyik Berlatih Membatik. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo bekerjasama dengan Jurusan Seni Rupa FBS (Fakultas Bahasa dan Seni) Unesa (Universitas Negeri Surabaya) berupaya nguri-uri (melestarikan) seni budaya tradisional yang hampir punah, khususnya dalam seni membatik atau pembuatan batik lokal. Langkah itu sebagai upaya mewujudkan program 5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan mengangkat kearifan lokal.
Bentuk kerjasamanya langsung diperkuat dengan MoU (Memorandum of Understanding), yang ditandatangani kedua belah pihak. Pihak Unesa oleh Kepala Jurusan Seni Rupa Dra Indah Chrysanti Angge, M.Sn bertindak sebagai pemateri sekaligus pendampingan hingga program-programnya terwujud. Sedang pihak SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo Saiful Tulus Jatmiko, SPd MPd selaku kepala sekolah sebagai pelaksana kegiatannya, pada (13/1) siang.
Usai teken MoU Kepala SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo Saiful Tulus Jatmiko, menjelaskan kalau kegiatan yang dikemas dalam ‘Work Shop BatikTulis’ ini sebagai penunjang untuk meningkatkan kompetensi guru-guru. Karena mereka kalau sudah mendapatkan bekal yang cukup, nantinya akan mengawal pendampingan kepada siswa untuk melakukan proses membatik.
Jadi sementara ini yang dibekali ilmu untuk seni membatik terlebih dahulu adalah semua guru-gurunya. Mulai dari pengenalan, membuat desain, memindahkan desain ke kain, men-canting, mewarna, melepaskan lilin dan finishing.
“Nantinya mereka akan jadi fasilitator dalam program P5 setelah kami menerapkan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Mereka akan mendampingi sebagai fasilitator anak-anak, khususnya dalam seni membatik tulis ini,” jelasnya.
Ia katakan, dalam perwujudan program P5 ini kami mengangkat kearifan lokal. Kita angkat budaya nasional yang motifnya ada unsur lokal Sidoarjo. Karena batik ini sudah menjadi pakaian khas nasional.
“Oleh karena itu kami ingin mengenalkan kepada anak-anak untuk melestarikan, warisan budaya kita agar tidak hilang dijaman yang penuh dengan teknologi sekarang ini. Jadi, tetap dijaga kelestariannya agar tidak punah,” tegas Saiful Tulus.
Ketua Jurusan Seni Rupa FBS Unesa, Indah Chrysanti Angge menyambut baik kerjasama seperti ini. Karena menurutnya batik itu merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus dijaga keberadaannya. Caranya ya seperti sekarang ini, dilestarikan, dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.
Makanya, kegiatan seperti ini akan menumbuhkan rasa memiliki, karena mereka diperkenalkan dan latih serta didampingi. Apalagi mereka nanti akan mendampingi para siswanya untuk belajar membatik.
“Jadi seni budaya tradisional batik ini perlu terus dilestarikan agar tidak hilang keberadaannya. Caranya ya seperti sekarang ini, dikenal dan dipraktekan sejak dini,” jelas Indah Chrysanti Angge. [ach.why]

Tags: