Spirit Ramadan, Jibril Berdoa dan Rasulullah Mengamini

Ahmad Royhan Firdausy, M. Ag

Oleh:
Ahmad Royhan Firdausy, M. Ag
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kendit

Tepat pada tanggal 2 atau 3 April 2022 umat Islam kembali bertemu dengan Bulan Ramadan. Kesempatan yang Allah berikan satu kali dalam setahun ini merupakan hadiah yang boleh jadi tidak semua orang mendapatkannya.
Karena itu, dari berbagai nikmat dan keutamaan yang Allah janjikan di dalam bulan tersebut mestinya tidak boleh kita lewatkan. Apalagi bahkan kita mengabaikan kewajiban-kewajiban yang sudah Allah tetapkan. Seperti berpuasa dan membayar zakat.
Dalam rangka meningkatkan spirit beribadah kita, mari kembali merujuk kepada satu riwayat tentang tiga doa Jibril yang diamini Nabi Saw. Dari Jabir bin Abdillah, bahwa Nabi Saw. menaiki mimbar. Tatkala menaiki tangga pertama, beliau mengucapkan, ‘Amin’. Kemudian naik ke tangga yang kedua, beliau mengucapkan, ‘Amin’. Lalu melanjutkan naik tangga yang ketiga, beliau mengucapkan ‘Amin’.
Maka mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah! Kami mendengar engkau mengucapkan ‘Amin’ tiga kali?” Beliau bersabda: “Saat aku naik anak tangga pertama, Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Celakalah seorang hamba yang mendapati Ramadan dan meninggalkan bulan itu, namun ia tidak diampuni.’ Maka aku mengucapkan, ‘Amin.’ Kemudian ia berkata, ‘Celakalah seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya, namun tidak memasukkannya ke surga.’ Maka aku mengucapkan, ‘Amin.’ Ia kembali berkata, ‘Celakalah seorang hamba yang engkau disebut di sisinya, namun ia tidak bersalawat kepadamu.’ Maka aku katakan, ‘Amin.'”
Dalam hadis tersebut, seseorang akan celaka jika kesempatan yang ia miliki untuk memperoleh ampunan Allah di bulan Ramadan justru tidak ia dapatkan. Bukankah Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang mendirikan ibadah malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama memaknai hadis tersebut bukan hanya mendirikan ibadah malamnya, tetapi menghidupkan bulan ramadan dengan amal-amal kebaikan. Sehingga seseorang yang melakukan hal tersebut pasti akan ampunan Allah Swt.
Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan bulan ramadan ini sebaik mungkin. Jangan sampai kita tergolong orang yang dimaksud dalam doa tersebut. Poin yang kedua, seseorang akan celaka jika waktu yang ia miliki bersama orang tuanya tidak menjadi perantara dirinya masuk surga. Jadi hadis tersebut menunjukan kewajiban seorang anak untuk berbakti dan mengabdi kepada ayah dan ibunya. Sebab hal itu merupakan kunci memperoleh Ridha-Nya.
Dalam riwayat yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda: “Celaka, celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satu atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga,” (HR Muslim).
Adapun poin yang terakhir, seseorang akan celaka jika nama Rasulullah Saw. disebut ia tidak bersalawat. Pesan ini menunjukan bahwa bersalawat kepada Nabi adalah sebuah keharusan. Maka sangat wajar jika Jibril menyebut doa dengan demikian tegasnya. [*]

Tags: