Sumpah Pemuda, Dr Syarief Hasan: Tanamkan Nilai-nilai Kepahlawanan pada Generasi Muda Indonesia

Jakarta, Bhirawa.
Wakil Ketua MPR RI, Dr Syarief Hasan mengatakan, Sumpah Pemuda telah membuktikan bahwa diantara general muda, pada saat dibutuhkan, bisa tampil dan memberikan nilai-nilai Kebangsaan kepada re-generasi nya.

“Oleh sebab itu, layak lah diberikan langkah-langkah kebijakan dan keberpihakan kepada generasi muda. Berikan kesempatan pada generasi muda yang sudah teruji, mulai dari sisi ekonomi. Insya Allah pada 2045 nanti dalam posisi 100 tahun, Indonesia akan muncul lagi politisi muda yang andal,” ungkap Syarief Hasan (Demokrat) dalam diskusi 4 Pilar MPOR RI bertajuk “Menanamkan Karakter Kepahlawanan pada Generasi Muda”, Senin malam (1/11). Nara sumber lain, anggota MPR RI Hillary Brigitta Lasut SH (Nasdem) dan anggota MPR dari DPD RI, Senator Jialyka Maharani.

Syarief Hasan lebih jauh, yang paling penting bagi kaum muda, adalah diberi kesempatan untuk membuktikan identitas mereka. Bahwa mereka adalah muda, kreatif, visioner dan tenaga nya luar biasa, tahan banting dsb.

Sekalipun keberpihakan itu ada, namun menurut hasil survei, kepemimpinan anak muda masih sangat kecil. Gak sampai 1% dari jumlah penduduk Indonesia yng 270 juta. Jadi artinya, nilai-nilai Kebangsaan itu memang patut diberikan kesempatn kepada kaum muda.

Sementara, Hillary Brigitta Lasut berujar: berbicara Sumpah Pemuda, otomatis konektif kepada rasa Pahlawan. Kata Pahlawan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) merupakan seseorang yang menonjol oleh keberanian dan pengorbanan nya, untuk menegakkan kebenaran.

Di jaman perjuangan kemerdekaan, lanjut nya, di zaman Sumpah Pemuda, orang-orang yng terlibat dalam momentum bersejarah ini, adalah Pahlawan. Lalu, karena perkembangan digital dan revolusi industri, Indonesia tidak kritis Pahlawan. 

“Yang diperlukan sekarang, adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan pada anak-anak dan generasi muda. Agar kedepan, Indonesia bisa ber-regenerasi kan Pahlawan-Pahlawan baru, yang akan memperkuat kedaulatan NKRI,” tandas Hillary.

Dikatakan, anak-anak muda sekarang, bisa menjadi Pahlawan, lewat target mereka. Sambil rebahan, pakai jari nya, kaum muda bisa jadi Pahlawan, dengan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan strategis pemerintah. Bahkan ada yang menjadi Pahlawan, karena menyuarakan lewat twitter “Kita turunkan harga test PCR”, duit nya, maka jadilah dia Pahlawan.

“Sayangnya, masih banyak anak-anak muda yang belum menyadari bahwa saat ini, mereka punya kesempatan untuk menjadi Pahlawan,” ucap Hillary.

Menjadi Pahlawan, tambahnya, harus ada keinginan dan niat dari diri sendiri. Karena walau ada fasilitas, ada kesempatan, tetapi ketika seseorang tidak punya keinginan untuk jadi Pahlawan. Maka kesempatan itu jadi sia- sia.

“Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan pada kalangan muda harus dimulai sejak usia dini. Hari Sumpah Pemuda, menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri anak-anak muda Indonesia,” pungkas Hillary Brigitta Lasut. (ira).

Tags: