Tertutup Ilalang, Diduga Pernah Tertimbun Material Letusan Gunung Berapi

Kondisi Struktur Bata Kuno di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang tampak terbengkalai dan sebagian di antaranya tertutup ilalang. [Arif Yulianto]

Mengunjungi Struktur Bata Kuno di Desa Sugih Waras, Jombang
Kab Jombang, Bhirawa
Temuan struktur bata-bata kuno di Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang merupakan temuan yang pernah mencuat pada sekitar awal 2017 yang lalu. Munculnya bata-bata kuno yang membentuk layaknya struktur dinding bangunan tersebut diketahui setelah adanya aktifitas penambangan pasir di lokasi tersebut.
Hingga saat ini, sepertinya masih belum ada aktifitas penyelamatan benda bersejarah lebih lanjut oleh pemerintah di lokasi tersebut. Sehingga, saat wartawan media ini melakukan reportase ke lokasi beberapa hari lalu, kondisinya seolah terbengkalai dan nampak sebagian tertutup ilalang.
Lokasi temuan bata kuno di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang sebenarnya berdekatan dengan temuan struktur bata kuno di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang juga pernah ditulis media ini beberapa waktu yang lalu. Jarak kedua lokasi hanya sekitar kurang dari 100 meter saja.
Saat mencuat di media, temuan bata kuno di Bulurejo juga didahului adanya aktifitas penambangan pasir. Selain struktur bata kuno, penambang pasir juga menemukan sejumlah benda yang ditengarai merupakan benda kuno seperti peralatan terbuat dari tanah hingga serpihan tengkorak pada saat itu.
Sastrawan Binhad Nurrohmat yang mengunjungi lokasi struktur bata kuno Sugihwaras, memberikan pendapatan bahwa, dulunya struktur bata kuno di Sugih Waras ini pernah tertimbun material abu dan pasir letusan gunung. “Saya duga dulu ada pemukiman kuno di sini. Sebagian struktur bata masih tampak bekas lahar dan batu,” ujar Binhad Nurrohmat.
Pantauan di lapangan, sebagian bata yang membentuk struktur layaknya sebuah dinding setinggi sekitar dua meter masih tampak utuh meskipun tak terawat. Sebagian struktur bata yang lebih rendah juga masih tampak di rimbunnya ilalang. Namun banyak juga terlihat bata-bata yang berserakan di sana sini baik yang masih dalam keadaan utuh maupun merupakan pecahan. Ada pula struktur bata yang tampak karena bekas aktifitas yang diduga merupakan penggalian pasir yang masih baru saja dilakukan.
Binhad Nurrohmat menambahkan, daerah Sugihwaras, Ngoro, Jombang merupakan daerah yang subur lantaran abu letusan gunung dan berlahan kering. “Lahan semacam ini disukai ilalang. Pasir letusan gunung berkualitas berkualitas bagus sehingga banyak penambangan pasir di daerah Sugihwaras,” imbuhnya.
Tentang temuan struktur bata kuno di Desa Sugihwaras ini juga pernah disebut di laporan Survey Penyelamatan Situs Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu yang lalu dengan sebaran data arkeologis lainnya seperti temuan struktur bata kuno Bulurejo, Diwek, Jombang maupun Candi Arimbi di Desa Ngrimbi, Bareng, Jombang.
Sementara itu, Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, tentang temuan struktur bata kuno Sugihwaras ini, BPCB Jatim pernah melakukan peninjauan pada tahun 2017 yang lalu. “Dugaan sementara itu sisa struktur hunian. Dari hasil peninjauan, diduga berasal dari era Majapahit,” jelas Wicaksono. [Arif Yulianto]

Tags: