Upaya Pemkab Situbondo Bersama YDSF Sediakan Air Bersih Warga di Pelosok Desa

Bupati Karna Suswandi didampingi Sekretaris Dinas PUPP Abdurrahman serta Kabid Cipta Karya, Miftah Farid Jamaluddin dan Dewas YDSF Bambang Hermanto saat peresmian pipanisasi sepanjang 17.000 meter di Desa Jatisari. [sawawi]

1.700 KK Senang Setelah Bupati dan YDSF Resmikan Pipanisasi 17.000 Meter

Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo selain dikenal berada di pelosok desa, juga kerapkali dilanda kekeringan disaat musim kemarau. Melihat kondisi tersebut, Bupati Situbondo, Karna Suswandi bersama Dinas PUPP melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membangun jaringan pipanisasi sepanjang 17.000 meter di Dusun Bendusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa.

Pada, Selasa (5/12) kemarin, merupakan hari yang bahagia bagi ribuan warga yang bertempat di Dusun Bendusa. Betapa tidak, warga yang selama ini kerapkali mengalami kesulitan air bersih, terutama disaat musim kemarau, kini sudah teratasi dengan baik.

Ini setelah Pemkab Situbondo melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Permukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo melakukan kerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Al-falah sejak tahun 2021 silam dan berhasil membangun proyek jaringan pipanisasi tersebut. “Ya ini merupakan program dari Yayasan Dana Sosial Al-falah,” ujar Bupati Karna Suswandi.

Dalam kesempatan itu, Bupati 57 tahun itu menyampaikan, program pipanisasi sepanjang 17.000 meter ini dimulai dari sumur bor air di Dusun Alun-alun hingga ke Dusun Bendusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. “Program pipanisasi ini mulai dibangun oleh Yayasan Dana Sosial Al-falah sejak tahun 2021 dan dilanjutkan kembali pada tahun 2023 ini,” ujar mantan PLT Bupati Bondowoso itu.

Menurut Bupati Karna Suswandi, program pipanisasi ini sangat dirasakan manfaatkan oleh 1.700 kepala keluarga (KK) di Desa Jatisari. Sebab air bersih tersebut siap mengaliri ke ribuan rumah-rumah warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. “Alhamdulillah setelah diresmikan saluran dan jaringan air mengalir dengan lancar ke rumah-rumah warga. Air bersih sudah mengalir dengan lancar mulai dari Dusun Alun-alun hingga Bendusa ini,” tamba Bupati Karna Suswandi.

Mantan PLT Sekda Bondowoso itu mengaku dirinya patut memberikan apresiasi atas peran Yayasan Dana Sosial Al-falah yang telah berkontribusi besar dalam penyediaan air bersih di Desa Jatisari. “Dan ini juga bagian dari ikhtiar Pemkab Situbondo untuk terus menyediakan air bersih. Kedepan kami akan terus melakukan program yang sejalan dengan apa yang dilakukan yayasan-yayasan yang ada di Kabupaten Situbondo,” terang pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa itu.

Tak cukup itu, Bupati Karna Suswandi juga mengajak masyarakat di Desa Jatisari, khususnya di Dusun Alun-alun dan Bendusa untuk ikut menjaga keberadaan jaringan pipanisasi air tersebut. Sehingga mereka tidak kesulitan air lagi, terutama saat musim kemarau tiba.”Saya juga mengajak agar lahan-lahan yang gundul itu segera ditanami berbagai tanaman. Kalau bisa di tanami pohon sukun. Itu karena pohon sukun banyak menyimpan air. Selain itu, di area sumur bor di Dusun Alun-alun itu juga bisa ditanami pohon sukun. Kalau bukan kita yang peduli kepada lingkungan, lalu siapa lagi,” beber Bupati Karna Suswandi.

Sementara itu, Dewan Pengawas Yayasan Dana Sosial Al-falah, Bambang menimpali, program pipanisasi sepanjang 17.000 meter tersebut bisa terlaksana karena adanya kerjasama dari semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah, Kecamatan Arjasa hingga warga Desa Jatisari, bahu bahu mengatasi masalah klasik kekurangan air bersih yang dihadapi warga sehingga saat ini bisa teratasi dengan baik.

“Saya mencermati ada masalah air bersih disini. Akan tetapi saat ini patut untuk disyukuri karena masalah itu sudah bisa diselesaikan dengan baik. Mudah-mudahan tidak hanya program pipanisasi saja yang bisa terlaksana di desa sini, tetapi program-program lain juga bisa terwujud sesuai dengan harapan bersama,” tutur Bambang.

Di tempat yang sama, warga Dusun Alun-alun, Desa Jatisari, bernama Hendra mengaku senang dengan adanya program pipanisasi tersebut. Sebab air bersih kini sudah bisa mengalir dengan normal ke rumah miliknya serta rumah- warga yang lain. “Alhamdulillah airnya saat ini sudah mengalir lancar. Dulu waktu belum ada pipanisasi, kami kerapkali mengambil air bersih ke sumber mata air dengan jarak yang sangat jauh. Bahkan dengan menggunakan timba seraya dipikul,” papar Hendra. [sawawi]

Tags: