Urgensi Cegah Kenakalan Pelajar

Oleh :
Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Belakangan ini, kasus-kasus kenakalan pelajar kiat mengundang kekhawatirkan publik secara kolektif. Oleh karena itu, berbagai upaya dan tindakan konkret mesti segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kenakalan di kalangan pelajar ini. Terkait, maraknya tidak kenakalan yang dikalangan pelajar ini pun penulis tertarik untuk memberikan solusi pencegahannya. Melalui kolom opini di harian inilah penulis mencoba berbagi ide dan gagasan sekaligus solusi sebagai bentuk respek agar kenakalan pelajar di negeri ini bisa di cegah atau diminimalisir.

Potret buram kenakalan pelajar
Masa depan sebuah bangsa sangatlah ditentukan oleh generasi muda saat ini. Sebab, melalui peran pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) menjadi penentu kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Pendidikan dan akhak yang baik merupakan pintu utama meraih masa depan yang gemilang. Persoalannya, bagaimana masa depan bangsa, jika generasi mudanya mengalami krisis pendidikan dan degradasi moral. Mulai dari terlibat tawuran, pergaulan bebas, narkoba, bullying, kekerasan seksual, bahkan pembunuhan.
Memang harus jujur diakui bahwa kenakalan remaja merupakan bagian dari permasalahan yang sering dihadapi oleh bangsa Indonesia. Selain dikenal sebagai negara yang mempunyai banyak remaja yang berprestasi, Indonesia juga memiliki kasus kenakalan remaja yang tidak sedikit. Budaya tawuran masih melekat kuat pada kalangan remaja dan pelajar di Indonesia. Mirisnya, permasalahan kenakalan remaja itupun belum bisa diatasi secara baik hingga saat ini.
Bahkan, perilaku kenakalan remaja telah menimbulkan banyak korban, baik yang luka-luka sampai meninggal dunia. Seperti kasus terbaru yang terjadi di Kota Bogor, seorang remaja telah mampu membuat korban yang notabonenya adalah generasi muda penerus bangsa sampai dibuat meninggal dunia. Kejadian yang membuat miris terjadi di daerah Bogor yang dalam seminggu dua remaja tewas di tengah jalan. Malah satu di antaranya korban meregang nyawa saat berjalan seorang diri usai pulang sekolah pada siang hari pada Jumat (10/3/2023). Tanpa alasan jelas, tiba-tiba tiga remaja naik motor menghampirinya dan langsung membabi buta membacok pelajar tersebut hingga tewas di lokasi. Peristiwa tersebut, terjadi di tengah jalan raya yang juga disaksikan banyak pasang mata yang lalu lalang di lokasi. Sebuah peristiwa yang membuat banyak kalangan prihatin.
Sontak, kejadian itupun kini membuat banyak publik resah akibat kenakalan remaja. Terutama orang tua, pihak sekolah, dan masyarakat. Cara mengatasi kenakalan remaja tentunya tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja. Persoalan ini mesti menjadi keprihatinan bersama dan melibatkan banyak pihak untuk mengatasinya. Baik dari kalangan orang tua, pihak sekolah, masyarakat, maupun aparat pemerintah.

Solusi pencegahan kenakalan pelajar
Masa remaja merupakan masa transisi dari usia anak-anak menuju ke usia dewasa. Pada fase inilah sejatinya terjadi proses pembentukan karakter yang akan semakin kuat pada usia dewasa. Sehingga, pada tahap ini tidak sedikit remaja timbul kenakalan atau sifat pemberontakan karena pada fase ini seorang sedang dalam proses mencari jati dirinya agar bisa diakui oleh masyarakatnya.
Namun dalam proses pencarian jati diri ini seseorang bisa saja mengarah ke hal negatif maupun positif. Contoh hal negatif adalah yang disebut kenakalan remaja. Ini merupakan sebuah perilaku atau perbuatan yang terlarang, baik secara norma, agama, maupun hukum yang berlaku dalam masyarakat. Dan, masalah kenakalan pada anak usia remaja bukanlah hal sepele. Bahkan, tidak sedikit orang tua kewalahan dalam menghadapi dan mengatasi persoalan yang satu ini.
Oleh sebab itu, cara memediasi kenakalan remaja inipun butuh fleksibelitas melalui berbagai cara yang komprehensif. Pasalnya, cara mengatasi kenakalan remaja tidak bisa dilakukan hanya dengan satu cara. Lugasnya, berikut inilah cara sekaligus solusi untuk mencegah kenakalan remaja dan pelajar menurut versi penulis. Cara ini penting diketahui oleh para orang tua, terlebih orang tua yang memiliki anak berusia remaja.
Pertama, memaksimalkan peran orang tua. Salah satunya, dengan membangun hubungan yang baik dengan anak, yaitu hubungan yang suportif. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang perkembangan remaja, terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis. Intinya, menjadi orang tua yang selalu ada untuk anak. Dengan cara ini, anak dapat lebih terbuka dan dekat dengan orang tuanya.
Kedua, pendekatan agama. Semua kenakalan remaja itu bisa diatasi dengan baik melalui pendekatan keagamaan. Misalkan memberikan pelajaran agama Islam tentang kasih sayang. Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia dimuka bumi maka ia tidak akan dikasihi oleh penghuni langit. Kenakalan remaja akan terus berlanjut jika orang tua membiarkan tindakan anaknya tersebut yang disebut nakal.
Ketiga, memberikan suri teladan yang baik. Orang tua mesti memberikan suri teladan yang baik bagi buah hatinya. Apalagi anak yang sedang menginjak remaja. Pada masa remaja seorang anak membutuhkan figur teladan yang baik. Melalui orang tuanya bersikap baik dan jauh dari perbuatan tercela dan jahat maka sang anak akan mengikuti jejak orang tuanya.
Keempat, bergaul dengan teman yang baik. Teman memegang peranan penting bagi kehidupan seseorang. Itu artinya, jika seorang anak remaja bergaul dengan orang-orang baik dan soleh maka ia akan terbawa menjadi pribadi yang baik dan soleh. Sebaliknya jika seorang anak remaja bergaul dengan teman-temannya yang suka nakal maka ia akan ikut nakal. Orang tua harus memberikan bimbingan pada anaknya demikian supaya dapat memilih teman yang baik baginya dan menjauhi teman yang buruk dan jahat baginya.
Melalui keempat cara memediasi kenakalan pelajar itulah, besar kemungkinan jika diterapkan dengan baik dan benar maka kenakalan pelajar bisa di cegah dan dieliminir. Karena itu, sudah saatnya bangsa dan negeri ini bisa bersama-sama mencetak potret cemerlang remaja, pelajar dan generasi ini dengan tatanan terbaik dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

———— *** ————–

Rate this article!
Tags: