Vaksinasi Booster, Pemkot Prioritaskan Lansia dan Pasien Komorbid

Eri Cahyadi

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memastikan Kota Surabaya siap menerima vaksin booster. Vaksin booster itu diprioritaskan untuk lansia yang sudah menerima vaksin dosis satu dan dua jenis Sinovac.
Wali Kota Eri mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi booster ini telah menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pahlawan. “Teman-teman sudah siap. Insya allah vaksin booster ini gratis,” kata Wali Kota Eri, Rabu (12/1).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ketabang Kali, Joyce Hestia mengatakan vaksin booster yang diselenggarakan hari ini diprioritaskan untuk lansia dan pasien rentan (komorbid). Sedangkan jenis vaksin yang digunakan adalah Astrazeneca. “Lansia sama pasien yang rentan. Misal penyakitnya parah seperti stroke dan lain sebagainya,” kata Joyce.
Joyce menjelaskan, vaksinasi booster ini sebelumnya sudah diberitahukan ke warga melalui kelurahan-kelurahan di Surabaya. Setelah menerima pemberitahuan, bagi lansia yang sudah menerima vaksin dosis satu dan dua jenis sinovac, diperbolehkan untuk hadir langsung ke puskesmas terdekat. “Minimal enam bulan jaraknya, baru kita perbolehkan untuk vaksinasi. Untuk booster atau dosis tiga ini pakai Astrazeneca dengan setengah dosis,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, diselenggarakannya vaksinasi booster ini sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin). “Bahwa hari ini kita sudah bisa memulai pelaksanaan vaksin booster atau dosis 3. Untuk Kota Surabaya kita sudah memulai hari ini,” kata Nanik.
Pada pelaksanaan vaksinasi booster kali ini, Nanik menerangkan terdapat 12 Puskesmas, dengan ketersediaan vaksin Astra Zeneca (AZ) dengan total 680 sasaran, yakni Puskesmas Wiyung, Puskesmas Lidah Kulon, Puskesmas Sidosermo, Puskesmas Benowo, Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Sememi, dan Puskesmas Sawahan.
“Selanjutnya, Puskesmas Pegirian, Puskesmas Sidotopo, Puskesmas Putat Jaya, Puskesmas Krembangan Selatan. Kemudian kami juga menggunakan vaksin Pfizer, dengan sebanyak 6.000 dosis untuk 12.000 sasaran.” terang dia.
Di sisi lain, terkait persyaratan penerima vaksinasi booster, Nanik menjelaskan, bila penerima vaksin haruslah masyarakat yang telah mendapat vaksinasi dosis satu dan dosis dua, yang dibuktikan dengan membawa sertifikat vaksin dan fotokopi KTP.
“Ada beberapa persyaratan yang harus kita penuhi, minimal yang bisa mendapat vaksin booster itu, mereka sudah mengikuti vaksin dosis dan dua, serta sudah berjalan selama enam bulan. Jadi tidak semua bisa divaksin,” pungkasnya. [iib.wwn]

Tags: