Wabup Probolinggo Pantau Penyaluran Operasi Pasar Beras Medium

Wabup Timbul pantau penyaluran operasi pasar beras medium.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Warga yang terdata di lima kelurahan se-Kecamatan Mayangan mendatangi kantor kecamatan setempa. Warga datang untuk mendapatkan beras murah yang digelar selama tiga hari, sampai Kamis (16/2). Terdata Selasa (14/2) sebanyak 657 orang, Rabu (15/2) ada 695 orang dan Kamis 788 orang. Total 2.140 orang warga Kecamatan Mayangan memperoleh beras murah dari Bulog.

Pelaksanaan operasi pasar murah yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUP) diperuntukkan bagi warga yang memiliki kartu pendalungan/kartu bestari. Pembelian beras maksimal sebanyak 10 kg per orang dengan harga Rp 43 ribu per 5 kg.

Tentu momen ini dirasakan suka cita oleh Nizha Zarkasi, warga Kelurahan Mangunharjo. “Kalau di luaran (harga beras per 5 kg) kisaran Rp 52 ribuan (tergantung merek). Alhamdulillah sekali terbantukan, 10 kg ini harganya Rp 86 ribu. Semoga rejekinya pak wali (Habib Hadi Zainal Abidin) dilancarkan,” ucap warga yang punya bengkel motor rumahan ini.

Tak berbeda jauh dengan Nizha, Ervan warga Kelurahan Wiroborang juga mengungkapkan rasa syukurnya dengan adanya operasi pasar beras murah ini. Bagi Ervan, penjual telur gulung di Alun-alun mengetahui program ini dari Ketua RT tempatnya tinggal.

“Keuntungannya lebih murah daripada beras yang lain. Semoga tiap bulan ada giat seperti ini dan ini sangat membantu sekali untuk para wirausaha seperti kami dan beras ini akan kami konsumsi sendiri,” selorohnya.

Ia biasanya membeli kemasan 3 kg dengan harga sekitar Rp 36-39 ribu. “Dibanding membeli itu (beras 3 kg seharga Rp 39 ribu) lebih murah ini, mending ini (5 kg Rp 43 ribu),” sambungnya.

Melihat kondisi harga beras saat ini dimulai dari pertengahan tahun kemarin hingga awal tahun, harga beras terus melonjak. Bahkan sampai akhir tahun walaupun di akhir tahun sempat turun, namun setelahnya naik kembali. Hal ini diungkapkan Nur Hudha Wakil Pimpinan Forum Bulog Cabang Probolinggo di sela pelaksanaan operasi beras murah berlangsung.

“Sebagai bentuk kehadiran pemerintah, Bulog mensuport pemerintah kota untuk memberikan akses bagi masyarakat khususnya menengah ke bawah untuk bisa mendapatkan beras dengan kualitas baik dengan harga yang cukup terjangkau di kantong,” ujarnya.

Sebagai manajemen logistik di wilayah Kota/Kabupaten Probolinggo juga Kabupaten Lumajang, Bulog Cabang Probolinggo meyakini operasi pasar murah ini dapat membantu pengendalian inflasi beras.
Hal ini juga diungkapkan Kepala DKUP Fitriawati bahwa respon positif didapatkan dari masyarakat di Kecamatan Kanigaran dan Kecamatan Kademangan yang sudah lebih dulu dibuka penjualannya. Pihaknya akan menggelar kembali operasi pasar murah semacam ini.

“Kami selesaikan dulu sejumlah 75 ton. Kalau masih dibutuhkan operasi pasar lagi, akan kita adakan lagi sampai harga beras stabil,” ungkapnya.

Diakui Fitri, secara nasional stok beras terbatas sehingga harganya naik, namun khusus untuk Jawa Timur produksi beras masih mencukupi untuk warganya. Dan adanya penjualan beras murah ini salah satu upaya agar stok beras di masyarakat tetap terjaga sehingga harganya stabil dan bisa menekan laju inflasi.

“Harapannya dengan adanya kenaikan harga beras ini, masyarakat bisa mendapatkan beras medium dengan harga murah atau terjangkau sehingga kenaikan harga beras tidak berdampak bagi warga Kota Probolinggo,” tuturnya.

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko memantau secara langsung penyaluran operasi pasar beras medium yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo di Kantor Kecamatan Krejengan, Kamis (16/2).

Turut mendampingi Wabup Timbul, Camat Krejengan Bambang Heriwahjudi bersama jajaran Forkopimka Krejengan serta Penjamin Mutu Produk Muda DKUPP Kabupaten Probolinggo Ridwan Hidayat.

Dalam kesempatan tersebut Wabup Timbul menyapa para penerima operasi pasar beras medium dan menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan penerima. Serta mengecek kondisi beras medium yang disediakan oleh Perum Bulog Cabang Probolinggo.

Operasi pasar beras medium ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat. Mereka datang untuk membeli beras medium seharga Rp 8.600 per kilogram dengan membawa foto copy KTP yang sudah diverifikasi oleh pihak Kecamatan Krejengan. Tetapi masing-masing hanya bisa membeli maksimal 10 kilogram dalam kemasan 5 kilogram.

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengatakan pemantauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kegiatan operasi pasar beras medium dan memastikan bahwa beras murah ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.

“Kita tetap berusaha untuk menstabilkan harga beras melalui kegiatan operasi pasar beras medium. Harapannya masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang murah sehingga beras itu nanti harganya bisa stabil sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi). Yang operasi pasar ini akan terus dilakukan di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Wabup Timbul, kenaikan harga beras ini sebenarnya terjadi secara nasional. Oleh karena itu, untuk bisa menstabilkan harga beras maka gerakan semacam ini harus menyeluruh.

“Jika hanya di Kabupaten Probolinggo dan daerah lain tidak ada maka akan percuma,” tegasnya.

Sementara pejabat fungsional Penjamin Mutu Produk Muda DKUPP Kabupaten Probolinggo Ridwan Hidayat menyampaikan bahwa untuk Kecamatan Krejengan mendapatkan alokasi beras medium sebanyak 4 ton dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp 8.600 per kilogram.

“Operasi pasar beras medium ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam rangka untuk menjaga stabilitas harga. Sebab hingga saat ini harganya masih cukup tinggi berada pada kisaran Rp 55 ribu per 5 kilogramnya,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: