Wabup Sidoarjo Lepas 664 Mahasiswa KKN-P3M UNUSA

Wakil Bupati Sidoarjo saat menerima cinderamata dari Rektor UNUSA. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk mengaplikasikan ilmu belajar di kampus, sebanyak 664 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata)  di wilayah Kec Jabon, Sidoarjo selama satu bulan, mulai 9 Juli – 8 Agustus 2017.
Proses pelepasannya dilakukan Wakil Bupati Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifuddin SH beserta Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa, Istas Pratono, dan Wakil Ketua LPPM, M Ghofirin serta para dosen Unusa juga Camat Jabon Drs Agus Sujoko MAP, Rabu (12/7).
Sebelum membuka acara pelepasan, Wakil Bupati Sidoarjo menyampaikan peran mahasiswa sangatlah penting dalam pembangunan masyarakat, salah satunya melalui perwujudan KKN-P3M dari UNUSA (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Pesantren Masyarakat) Universitas Nahdhlatul Ulama Surabaya.
Menurutnya, pengalaman yang paling membekas disaat menjadi mahasiswa adalah mengikuti program KKN, karena mahasiswa bisa langsung interaksi dengan masyarakat setempat. Perserta diajak terlibat langsung menangani persoalan masyarakat sekaligus sebagai media belajar hidup dalam bermasyarakat. ”Saya berharap peserta bisa memanfaatkan waktu yang singkat ini dengan sebaik-baiknya. Inilah waktunya untuk mengaplikasinya ilmu selama belajar di kampus,” harap Cak Nur sapaan sehari-harinya.
Sementara itu, Rektor Unusa, Achmad Jazidie berpesan agar mahasiswa bisa menjaga nama baik Unusa ketika berada di tengah-tengah masyarakat. ”Jaga nama baik almamater kalian. Jadilah Duta dari kampus anda ini,” pesannya.
Ia juga menegaskan kalau KKN ini hendaknya bukan hanya dijadikan sebuah ritual untuk memenuhi tuntutan Sistem Kuliah Semester (SKS). Namun mahasiswa harus memahami tujuan dari KKN itu sendiri, sehingga mahasiswa bisa membangun kesadaran bahwa apa yang dilakukannya itu memiliki tujuan yang sangat mulia. ”Kalau hanya untuk memenuhi SKS apa yang dilakukan itu tidak maksimal. Tidak akan tulus,” tegas Jazidie. [ach]

Tags: