Waduk Ganseng Bojonegoro Selesai 2018

pembangunan-saluran-pengelak-dikawasan-hutan-kecamatan-Temayang-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawaj

pembangunan-saluran-pengelak-dikawasan-hutan-kecamatan-Temayang-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawaj

Bojonegoro, Bhirawa
Proyek nasional pengerjaan Waduk Ganseng di Desa Kedungsari dan Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, dipastikan selesai hingga tahun 2018. Pasalnya progres pembangunan Waduk Ganseng hingga kini baru mencapai sekitar 19 persen.
Bojonegoro, Bhirawa
Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Edi Susanto, mengatakan beberapa sarana penunjang seperti saluran pengelak, jalur akses menuju lokasi waduk dan base champ tinggal finishing.
“Untuk jalan akses menuju Waduk Ganseng tinggal finishing, dan pembangunan saluran pengelak,” jelas Edi Susanto kepada Bhirawa, Selasa (1/3).
Pemenang tenderĀ  PT Hutama Karya, dalam kontraknya mereka ditarget menyelesaikan pembangunan waduk pada awal 2017 bisa tuntas. Namun dalam pengerjaan pembangunan Waduk Ganseng itu ada adendum hingga tahun 2018.
“Sebenarnya pengerjaan proyek ratusan miliar tersebut dijadwalkan dimulai 24 Desember 2013 sampai 2 Desember 2017 dan hingga kini baru mencapai 19 persen,” tukasnya.
Setidaknya pengerjaan Waduk Ganseng menghabiskan lahan 508 hektare, yang ada di Dusun Ganseng, Desa Kedungsari dan Dusun Kalimati, Desa Papringan Kecamatan Temayang. Dengan demikian, menurut dia, kerja sama maupun ijin kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan sudah terlaksana, saat ini masih dalam proses tukar menukar lahan pengganti.
“Relokasi sudah diajukan ke perhutani, dan tidak ada masalah, namun masih dalam proses. Sedangkan relokasi yang menggunakan lahan perhutani sudah disiapkan di daerah Tuban,” jelasnya.
Relokasi warga untuk pembangunan Waduk yang memiliki tipe bendungan urugan random tanah inti tegak, dengan luas genangan 346 hektare itu menggunakan sekitar 45 hektare (ha) tanah milik warga dan sisanya milik perhutani. Sementara di Desa Papringan dan Kedungsari, warga yang direlokasi jumlahnya sekitar 260 kepala keluarga (KK) (sekitar 830 jiwa).
“Dia menjelaskan Warga di dua desa sudah sepakat menempati lokasi tanah Perhutani di tepi jalan raya di Desa Papringan, Kecamatan Temayang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Gunardi menjelaskan Warga di dua desa sudah sepakat menempati lokasi tanah Perhutani di tepi jalan raya juga di Desa Papringan, Kecamatan Temayang.
“Untuk Dua desa sudah sepakat pindah atau “bedol” desa,” imbuhnya.
Edi juga menyebutkan tanah pengganti lahan Perhutani juga sudah diperoleh sekitar 50 hektare di Kecamatan Kasiman.
Sesuai data teknis, Waduk Ganseng memiliki tipe bendungan urugan random tanah inti tegak, dengan luas genangan 346 hektare. Waduk yang mampu menampung air sekitar 23 juta meter kubik, mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare, selain bisa sebagai penyedia air baku sekitar 300 liter/detik. Jaringan irigasi yang dilalui waduk Gongseng ini merupakan saluran irigasi dari Sungai Pacal.
“Makanya jaringan irigasi Pacal mulai tahun ini 2016, sampai selanjutnya akan diperbaiki total dan sudah disiapkan uang sekitar Rp 300 miliar. Setelah Waduk Gangseng diaktifkan sudah tidak ada saluran irigasi yang rusak,” pungkasnya. [bas]

Rate this article!
Tags: