Warga Kabupaten Tulungagung Serbu Vaksinasi Covid-19 Berhadiah Ayam Merah

Warga yang telah divaksin Covid-19 langsung mendapat seekor ayam merah hidup dengan menunjukkan sertifikat vaksin.

Tulungagung, Bhirawa
Setelah baru-baru ini warga lanjut usia (lansia) mendapat hadiah telur ayam ketika divaksinasi Covid-19, kini sebagian warga Tulungagung lainnya mendapat doorprize ayam merah hidup saat mereka divaksin. Pemberian hadiah ayam merah tersebut berlangsung di Pasar Campurdarat, kamis (28/10).

Kegiatan vaksinasi berhadiah ini mendapat sambutan yang luar basa dari masyarakat Kecamatan Campurdarat dan sekitarnya. Mereka antusias mengikuti vaksinasi dengan datang pagi dan saat baru dibuka yang mendaftar sudah mencapai lebih dari 300 orang.

Koordinator Pasar Campurdarat, Supriadi, menyatakan sudah menyiapkan 500 dosis vaksin dalam kegiatan vaksinasi di Pasar Campurdarat. Ia menyebut sasaran utamanya adalah para pedagang di Pasar Campurdarat.

“Selain itu juga lingkungan sekitar pasar dan masyarakat umum. Kami berharap dengan penyelenggaraan vaksinasi ini semua pedagang Pasar Campurdarat dapat tervaksin semua,” ujarnya.

Ia mengakui menggandeng komunitas sepeda motor dalam pemberian hadiah ayam merah hidup. Hadiah yang disediakan sebanyak 200 ekor ayam bagi peserta vaksinasi pertama.

Hal yang sama dikatakan Ketua YNCI Chapter Tulungagung, Mahrozin, Menurut dia, vaksinasi Covid-19 dengan hadiah seekor ayam merah di Pasar Campurdarat bertujuan untuk meningkatkan capaian vaksin di Kabupaten Tulungagung dan membantu warga yang belum tervaksinasi Covid-19. “Karena itu, kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Disperindag Kabupaten Tulunaggung menyelenggarakan vaksinasi di Pasar Campurdarat,” tuturnya.

Ia pun berharap banyak kelompok masyarakat lainnya yang menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 dengan bekerjasama dengan Dinkes Tulungagunng, sehingga seluruh warga Tulungagung dapat tervaksin Covid-19.

Sementara itu, Daryati, salah seorang pedagang di Pasar Campurdarat mengaku dimudahkan dengan penyelenggaraan vaksinasi di Pasar Campurdarat. Ia pun tidak perlu menutup dagangannya hanya untuk mengukuti vaksinasi.

“Dulu ada vaksinasi di kantor kecamatan. Saya tidak ikut karena ribet dengan dagangan. Kalau sekarang pelaksanaannya di dalam pasar saya bisa ikut karena tidak usah tutup dagangan,” paparnya.

Daryati juga mengakui jika hadiah ayam hidup menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan vaksinasi. Namun demikian, lanjut dia, bukan karena hadiah ayam merah hidup yang kemudian membuat dirinya ikut vaksinasi Covid-19. “Bukan karena hadiahnya, tetapi karena lokasinya vaksinasi yang dekat saja. Kalau pun sekarang mendapat hadiah seekor ayam hidup ya kami bersyukur. Nanti ayamnya saya jadikan lauk,” pungkasnya lantas tersenyum. (wed)

Tags: