746 Sekolah Belum Serahkan SPj BOS 2015

Dana BosDindik Surabaya, Bhirawa
Tahap pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan pertama 2016 akan segera dilakukan. Sayang, hinga kini belum seluruh lembaga penerima BOS merampungkan laporan surat pertanggungjawaban (SPj) triwulan ke empat BOS 2015.
Di Surabaya, dari total 965 sekolah penerima BOS, baru 219 yang sudah merampungkan kewajiban tersebut. Artinya, masih ada 746 sekolah jenjang SD dan SMP belum menyerahkan SPj. Padahal, akhir tahun anggaran 2015 yang juga batas akhir pelaporan SPj BOS hanya beberapa hari lagi.
Jika hingga 31 Desember belum ada laporan SPj, maka sekolah tersebut terancam tidak akan mendapatkan dana BOS lagi.  “Kalau sudah menyerahkan SPj, baru dana BOS semester depan bisa cair,” terang Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Aston Tambunan, kemarin.
Bila terlambat menyerahkan SPj, sekolah harus berani tanggung resiko. Pencairan dana BOS telat maka dapat menghambat program kegiatan sekolah. “Kalau sekolah pakai program A dengan dana BOS. Ya nggak bisa jalan kalau belum cair,”  ujar Aston. Dengan begitu, sekolah dihimbau untuk segera menyelesaikan laporan penggunaan dana BOS.
Pencairan dana BOS, lanjut Aston, dilakukan secara bertahap. Ada tiga tahapan dalam satu tahun. Bagi sekolah yang dapat menyelesaikan laporan lebih awal, maka semakin cepat pula sekolah menerima dana BOS. “Laporan harus dibuat detail, biasanya yang buat pencairan molor,” imbuhnya.
Aston melanjutkan ada keuntungan yang didapat sekolah dengan pencairan dana BOS. Berbeda dengan Bopda, dana BOS yang tersisa masih dapat disimpan sekolah untuk penyelenggaraan semester selanjutnya. Aston mencontohkan, ada sisa Rp 5 juta dana BOS semester pertama. Dana tersebut dapat digunakan sekolah pada semester kedua.
“Kalau Bopda, dana sisanya dikembalikan ke kas daerah. Kalau dana BOS bisa dipakai semester selanjutnya,” terangnya.
Dana sisa tersebut juga dapat dialihkan ke program lainnya. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. “Sisanya dana pada program A, lha semester selanjutnya dana itu bisa ditambahkan program B. Jadi lebih fleksibel,” imbuh Aston.
Selain SD dan SMP, lambatnya pelaporan SPj juga terjadi di 48 SMA/SMK di Surabaya. Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Surabaya Sudarminto menyebut ada kendala teknis yang membuat sekolah belum menyerahkan SPj. Dia menyebut data jumlah siswa belum sesuai dengan data pokok pendidikan (dapodik). Selain itu, ada pula sekolah yang memang memilih tidak menerima dana BOS.
“Kami akan verifikasi dan validasi ulang lagi. Besok (hari ini) akan kita kumpulkan sekolah-sekolah itu di kantor (Dindik Surabaya),” pungkas dia. [tam]

Tags: