BPBD Jatim Imbau Masyarakat Berhati-hati Akan Kemungkinan Gempa Susulan

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menunjukkan aktivitas gempa saat di ruang Pusdalops BPBD Jatim, Jumat (22/3).

BPBD Jatim, Bhirawa.
Gempa bumi terjadi beberapa kali di wilayah Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3) hingga pada pukul 15.52 WIB terjadi gempa magnitudo 6,5. Atas kejadian gempa beberapa kali ini, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengimbau masyarakat untuk berhati-hati akan adanya kemungkinan gempa susulan.

“Kalau melihat kondisi saat ini, ada kemungkinan gempa susulan kecil tetap terjadi. Tetapi kita tidak berharap adanya gempa susulan yang besar dan mengimbau masyarakat maupun warga yang di dalam rumah, harus berhati-hati dan selalu mengikuti perkembangan yang disampaikan oleh BMKG,” kata Gatot Soebroto, Jumat (22/3) di Kantor BPBD Jatim.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Apabila terjaid gempa yang dirasa besar, Gatot mengimbau masyarakat untuk segera mengamankan diri di tempat terbuka. Serta mengamankan kepala maupun bagian tubuh dari runtuhan-runtuhan material bangunan.

“Karena gempa itu sebenarnya yang berbahaya adalah material yang terjatuh menimpa kepala atau tubuh kita. Baik itu dari genteng ataupun barang-barang yang ada di dalam ruangan. Untuk itu lindungi bagian kepala dan tubuh kita,” imbaunya.

Dari data yang terpantau Pusdalops BPBD Jatim, Gatot menjelaskan, beberapa wilayah yang terdampak dan ada korban maupun kerusakan yakni di wilayah Gresik, Tuban dan Surabaya. Sehingga malam ini juga tim dari BPBD, Basarnas, Kementerian PU dan BMKG berangkat ke Bawean untuk melihat kondisi disana.

“Karena yang paling banyak kerusakan terjadi di wilayah Bawean. Tim akan mengambil langkah-langkah setelah dilakukan peninjauan di wilayah setempat,” jelasnya.

Terkait adakah korban dalam gempa ini, Gatot menambahkan, untuk korban ada 2 orang. Yang satu terkena jatuhan genteng dan satunya kejatuhan batang, yakni di Surabaya dan Gresik. Untuk kondisinya sendiri, Gatot memastikan dari data yang didapa kondisinya hanya luka ringan.

“Insya Allah hingga malam ini sesuai dengan laporan yang kami terima tidak ada korban jiwa. Tetapi ada kerusakan sekolah, rumah dan rumah sakit,” ungkapnya.

Kalau rusak yang parah, sambung Gatot, yakni terjadi di Tuban 1 rumah dan di Gresik juga ada 1 rumah. Untuk kerusakannya yakni rumah ambruk. Pihaknya pun berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota dengan BMKG, Basarnas dan Kementerian PU terkait hal itu.

“Teman-teman yang berada di Kabupaten menyiapkan peralatan berupa pembangunan tenda. Aikuatirkan apabila masyarakat tidak tinggal dalam rumah, bisa menginap di tenda pengungsian. Tetapi itu hanya sebagai antisipasi saja,” pungkasnya. (bed.hel).

Tags: