Cabor Paralayang Optimis Sumbang Emas

ParalayangKota Batu, Bhirawa
Cabang Olah Raga (Cabor) Paralayang atau Paragliding untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Porprov. Keputusan KONI Jatim ini tentu saja disambut gembira oleh jajaran Pengcab Persatuan Paragliding Indonesia (PGI) Kota Batu.
Pasalnya dengan masuknya Cabor Paralayang, maka ada kesempatan untuk menambah pundi-pundi medali, khususnya medali emas bagi kontingen Kota Batu dalam Porprov V Banyuwangi mendatang.
Ketua Pengcab PGI Kota Batu, Benny Marcel Pandangu mengatakan, dipertandingkannya Paralayang akan membuat persaingan pundi-pundi medali semakin ramai. Sebab tidak semua kabupaten/kota memiliki Pengcab PGI.
“Ini tentu menguntungkan Kota Batu untuk menambah pundi-pundi medali emas. Sebab hanya ada 7 kabupaten/kota yang dipastikan turun di Cabor Paralayang.
Yaitu Surabaya, kota/kabupaten Malang, Jember, Batu, Jombang dan Ngawi saja yang sudah memiliki Pengcab PGI.
“Ini kesempatan bagus bagi kami untuk membantu kontingen Kota Batu dalam memperbaiki peringkat di Porprov V,” tegasnya.
Dikatakan, bahwa ada 5 atlet usia dibawah 21 tahun yang siap diterjunkan dalam even dua tahunan tersebut. Para atlet ini dinilai sudah mumpuni untuk bersaing di nomor ketepatan mendarat maupun ketahanan di udara, serta tandem.
Dikatakan, rencananya paralayang akan dihelat di Pantai Hijau. Namun juga disiapkan opsi kedua di lapangan terbang Blimbingsari Jember.
“Kami optimis bisa menyumbang emas. Atlet paralayang kota Batu kan memiliki jam terbang yang cukup baik dibanding daerah lain,” tukasnya.
Namun demikian bukan berarti, Benny meremehkan kemampuan atlet dari daerah lain. “Dalam pertandingan, apapun bisa terjadi. Yang diperlukan adalah kesiapan atlet, baik itu mental bertanding, kemampuan teknik dan tak kalah pentingnya adalah menguasai medan di Banyuwangi,” tegasnya.
Oleh karena itu, selain melakukan latihan di lapangan Paralayang Songgomaruto Kota Batu, para atlet juga akan dibiasakan berlatih di Banyuwangi. “Kalau di sini kan untuk terbang tidak perlu ditarik mobil karena mengandalkan ketinggian gunung Banyak. Sedangkan di Banyuwangi kan tempatnya datar, sehingga untuk take off bisa ditarik mobil atau diterjunkan dari pesawat,” terang Benny.
Sehingga diperlukan TC khusus untuk mengenal medan pantai, agar atlet bisa benar-benar siap untuk mencetak prestasi dan menggondol medali.
Sebagaimana diketahui, dengan masuknya Paralayang tersebut, maka Kota Batu yang awalnya hanya terjun di 23 cabor bertambah menjadi 24 cabor yang akan diikuti dalam Porprov V Banyuwangi. KONI Kota Batu dalam Porprov kali ini mentargetkan masuk 10 besar, sekaligus untuk memperbaiki peringkat dalam Porprov IV Madiun lalu yang hanya bertengger di posisi 18. [sup]

Rate this article!
Tags: