Desa Tambakrejo Diusulkan ke UNESCO Jadi Komunitas Siap Siaga Tsunami

Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang, yang wilayahnya diusulkan BMKG ke UNESCO jadi Komunitas Siap Siaga Tsunami. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Pesisir Pantai Malang Selatan selain memiliki karakter gelombang tinggi dan sering menelan korban jiwa akibat tergulung ombak, hal itu juga berpotensi terjadinya bencana tsunami. Sehingga ada salah satu desa yang berada di pesisir pantai, yakni Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang diusulkan jadi Komunitas Siap Siaga Tsunami ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sedangkan yang mengusulkan Desa Tambarejo tersebut ke UNESCO yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. “Desa Tambakrejo kita usulkan menjadi Komunitas Siap Siaga Tsunami ke UNESCO, karena memiliki resiko terdampak tsunami ketika terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami,” ujar Kepala BMKG Stasiun Karangkates Ma’muri,Kamis (2/9), kepada wartawan.

Dijelaskan, Desa Tambakrejo menjadi satu satunya desa yang terpilih untuk diajukan ke UNESCO, hal itu berdasarkan survey BMKG dilima desa yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Bali. Sedangkan dari

hasil survey ternyata di desa tersebut kekurangannya hanya sedikit. Sehingga kita terus mendorong untuk melengkapi kekurangan dokumen, dan pada bulan September 2021 ini bisa diusulkan.

“Karena untuk bisa mengusulkan suatu daerah menjadi wilayah siap siaga tsunami harus bisa memenuhi beberapa indikator sebagai bekal antisipasi dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami untuk meminimalisir korban jiwa,” tegas Ma’muri.

Menurut dia, dokumen yang sudah dimiliki untuk bisa diusulkan ke UNESCO, seperti peta evakuasi, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, tempat evakuasi akhir, kesiapan komunitas dan masyarakat dalam kegiatan simulasi tsunami ada, sehingga dokumen hampir lengkap. Sedangkan pengusulan desa siap siaga tsunami tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, dan nantinya Desa Tambakrejo bisa mendapatkan sertifikat Komunitas Siap Siaga Tsunami dari UNESCO. 

Ma’muri mengaku, jika pihaknya belum pernah mengusulkan ke UNESCO, tapi kita belajar dari negara India. Sehingga kita harapkan, Desa Tambakrejo juga bisa menjadi percontohan desa siap siaga tsunami dari daerah lain di Indonesia, terutama pada Pantai Selatan yang ada di Jawa Timur yang memiliki resiko terdampak tsunami ketika terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami. “Karena desa tersebut kami usulkan ke UNESCO, sebab memiliki resiko terdampak tsunami jika terjadi gempa bumi,” jelasnya.

Ditempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan juga menyampaikan, bahwa usulan BMKG Karangkates, yang mana salah satu desa di Kabupaten Malang yakni Desa Tambakrejo untuk menjadi Komunitas Siap Siaga Tsunami ke UNESCO, nantinya diharapkan bisa menjadi pilot projects bagi desa-desa di pesisir pantai yang khususnya di wilayah Kabupaten Malang.

Sebab, kata dia, di Kabupaten Malang ini ada sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan yang berpotensi terdampak tsunami, yakni Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Tirtoyudo, Bantur, Gedangan dan Donomulyo. “Untuk itu, pihaknya akan terus mensuport BMKG, karena Desa Temabakrejo juga memiliki perkampungan yang dekat dengan pantai yang sangat berpotensi terdampak tsunami, namun masyarakatnya kini sudah memahami mitigasi tsunami,”ujarnya. [cyn]

Tags: