Diduga Terlibat Pencurian Siswa Kerjakan UN di Rutan Bangil

6-UN-di-lapas-pasuruanPasuruan, Bhirawa
Siswa dari SMPN 3 Gempol Satu Atap, Tohirun terpaksa harus mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Bangil, Kabupaten Pasuruan.  Ia diduga terlibat tindak pidana pencurian.
Selama mengerjakan soal UN selama empat hari, Tohirun akan mendapat pengawasan penuh dari pengawas dan petugas rutan. “Orang tuanya datang di hari pertama ini. Semuanya itu untuk menyemangati siswa agar mengerjakan soal UN berjalan secara lancar,” kata Tri Wahyudi, Kepala Rutan Bangil, Senin (5/5).
Sementara itu, UN SMP sederajat di hari pertama di Kabupaten Pasuruan ditemukan dua siswa yang tidak hadir. Mereka adalah Deden Hendrawan, siswa kelas IX MTs Darut Taqwa 02 Sengonagung Purwosari yang absen tanpa ada keterangan dan 1 siswa asal Beji yang mengalami kecelakaan.
Temuan itu berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) oleh Wakil Bupati Pasuruan, Riang Kulup Prayudha ke sejumlah sekolah di Kabupaten Pasuruan. “Menjaga kesehatan jelang UN sangatlah penting. Kami berharap semoga UN di Kabupaten Pasuruan berjalan secara lancar,” ujar Riang Kulup Prayudha.
Selain itu, UN di Kabupaten Pasuruan diwarnai kegelisahan oleh para peserta. Hal ini lantaran ditemukannya salah satu nomer soal yang tidak tertera dalam lembar ujian yang diberikan siswa.
“Kami menemukan salah satu nomor, yakni nomor 13 yang tidak ada dalam soal Bahasa Indonesia. Setelah dilakukan pengecekan, semua juga terjadi se Jawa Timur, sehingga pihak sekolah pun langsung meminta para peserta ujian, untuk membiarkannya sebagai bonus,” tandas Kuswanto Setyo Budi, Kasek SMPN 2 Nguling.
Dari data Dispendik Kabupaten Pasuruan, UN tingkat SMP sederajat di Kabupaten Pasuruan untuk tahun 2014 diikuti oleh sebanyak 22.977 peserta yang terdiri dari 12.952 siswa dari SMP negeri/swasta, 6.664 siswa dari MTs negeri/swasta dan 3.361 pelajar dari paket B. [hil]

Tags: