Direksi Pertamina Patra Niaga Cek Kesiapan Terminal BBM dan LPG Surabaya

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra bersama Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution saat mengecek kesiapan Integrated Terminal Surabaya Group.

Surabaya, Bhirawa.
Pertamina Patra Niaga terus memastikan kesiapan penyaluran BBM dan LPG sepanjang Ramadan dan menjelang arus mudik Idul Fitri. Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra bersama Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution dalam kesempatan ini mengecek kesiapan Integrated Terminal Surabaya Group, Kamis (21/3).

“Integrated Terminal Surabaya Group ini depot kedua terbesar setelah Plumpang, dan sangat vital bagi penyaluran energi di Jawa Timur. Untuk itu kami cek kesiapannya dari segi sarana dan fasilitas serta kesiapan build up stok di IT Surabaya Group,” terang Mars Ega.

Selain kehandalan sarfas dan stok, untuk memastikan layanan berjalan dengan baik, Mars Ega menitikberatkan pada integrasi digitalisasi di Integrated Terminal Surabaya Group dan SPBU. Saat ini di sekitar 1.600 SPBU sudah diterapkan auto replenishment, dimana SPBU bisa meminta pengiriman BBM secara otomatis sebagai antisipasi sebelum stok di SPBU menipis.
Menurut Mars Ega, semua upaya ini juga harus tetap memastikan aspek safety baik untuk kenyamanan masyarakat, serta untuk operasional perusahaan yang baik.

“Pertamina Patra Niaga hadir untuk memberi energi disetiap perjalanan baik secara ketersediaan produknya, maupun juga dari segi layanan untuk memuaskan konsumen. Dengan kehandalan stok, distribusi, digitalisasi, dan layanan yang senantiasa mengedepankan aspek safety harapannya kami bisa menjalankan tugas menyalurkan energi sepanjang Ramadhan hingga Idul Fitri nanti dengan baik,” jelas Mars Ega.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution turut memastikan beberapa poin penting dalam mengantisipasi kebutuhan energi jelang Idul Fitri, yakni integritas aset dan kesiapan seluruh pekerja yang berdasarkan pada aspek safety.

“Kehandalan sarfas harus dipastikan dalam kondisi 100%, jadi siap untuk memenuhi lonjakan kebutuhan energi. Kedua, teman-teman operator, awak mobil tanki pastikan semua sehat, dan kondisi fit, bagaimana mengelola kelelahan juga menjadi poin penting yang harus dicek setiap hari. Terakhir, kehandalan suplai, pastikan alternatif distribusi disiapkan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,” pungkas Alfian. [riq.hel]