Diskoperindag Kabupaten Situbondo Gelar Festival Kopi dan Tembakau

Bupati Situbondo Karna Suswandi bersama salah satu pembeli kopi nasional pada acara festival kopi dan tembakau di alun alun Kota Sabtu (27/8). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Kabupaten Situbondo sudah sangat lama dikenal sebagai pusat penghasil kopi berkualitas dunia. Agar komoditas produk andalan Kota Santri Pancasila itu lebih dikenal luas lagi, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo menggelar acara Festival Tembakau dan Kopi selama tiga hari di Alun-alun Kota Situbondo, sejak Jumat (26/8) hingga Minggu (28/8).

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, kegiatan festival kopi dan tembakau cocok sebagai sarana promosi komoditas kopi dan tembakau asal Kabupaten Situbondo sehingga lebih dikenal luas oleh masyarakat, baik di level nasional dan mancanegara serta bisa menembus pasar ekspor dunia.

“Ya termasuk adanya museum tembakau ini diharapkan dapat mendorong Kabupaten Situbondo memiliki tembakau dengan kualitas terbaik. Misalnya tembakau jenis Kayu Mas dan tembakau Tambeng juga lebih dahulu dikenal masyarakat,” papar Bupati Karna.

Masih kata Bupati Karna, selama ini Kabupaten Situbondo juga dikenal luas sebagai penghasil kopi komoditas ekspor ke sejumlah negara dunia. Misalnya, aku Bupati Karna, kopi jenis robusta sudah lama di ekspor ke negara Arab Saudi.

Tak cukup itu, ekspor serupa juga dialami kopi jenis Arabica ke Negara Amerika serta beberapa negara lain di dunia. “Saya berharap Situbondo kedepan dikenal luas lagi sebagai penghasil kopi dan tembakau terbaik di negeri nusantara dan mancanegara,” harap orang nomor satu di Pemkab Situbondo itu.

Bupati Karna menambahkan, melalui penyelenggaraan festival kopi dan tembakau, pihaknya akan tetap mengevaluasi jenis kopi dan tembakau mana saja yang masuka katagori terbaik. Sehingga nanti dari berbagai buyer yang datang ke Kabupaten Situbondo bisa menikmati dan bertemu langsung dengan masyarakat melalui penghasil tembakau dan kopi. “Dalam kegiatan ini kami juga melakukan pemusnahan rokok ilegal. Tujuan pemusnahan ini agar masyarakat sadar dan paham tentang rokok ilegal. Sebab rokok ilegal telah merugikan negara,” ujar Bupati Karna.

Terpisah, Kepala KPPBC TMP Pabean C Jember Asep Munandar menimpali, saat ini jajarannya melakukan pemusnahan barang milik negara dari hasil penindakan di bidang cukai mulai periode 2020-2021, sebanyak 909.302 batang rokok ilegal dari berbagai merek.

Taksasi ini, aku Asep, memicu potensi kerugian negara sebesar Rp 1,2 miliar lebih. Melalui DBHCHT, terang Asep, ia akan terus bersinergi dengan Satpol PP Situbondo untuk melakukan kegiatan penindakan di bidang hukum. “Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak rokok ilegal. Selain dapat merugikan negara juga dapat mengganggu kesehatan serta merusak iklim perdagangan rokok yang legal,” terang Asep.

Asep menambahkan, wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso dan Situbondo memiliki karakter daerah pasar sebagai jalur distribusi peredaran rokok ilegal dari luar Kota. Asep juga memastikan hingga saat ini lembaganya belum menemukan produsen rokok ilegal tersebut karena rata-rata berasal dari luar daerah. “Kami mendapatkan target cukai mencapai angka Rp 299 triliun. Maka dari itu, Bea Cukai ditugaskan untuk menghimpun penerimaan negara terbesar dari hasil cukai tembakau tersebut,” pungkas Asep.[awi.ca]

Tags: