DPRD Jatim Dorong Hilirisasi Sektor Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

Pranaya Yudha Mahardhika

DPRD Jatim, Bhirawa
Hilirisasi pada sektor pertanian, perkebunan hingga perikanan perlu dilakukan di wilayah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Hal itu ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Pranaya Yudha Mahardhika.

Politisi muda Partai Golkar ini menyebutkan bahwa di wilayah daerah pemilihan (Dapil) IV, sektor pertanian, perkebunan dan perikanan memiliki potensi yang besar. “Kami terus mendorong pemerintah untuk melakukan hilirisasi pertanian, perkebunan dan perikanan. Misalnya produk unggulan di Bondowoso itu ada kopi. Nah, ini harus diperbanyak program-program yang menyangkut mesin pengolahan kopi,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (8/1).

Pranaya Yudha yang juga Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jawa Timur ini juga berharap para kepala daerah setempat untuk menjaga iklim investasi di wilayah masing-masing. Mengingat investasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Apalagi, Presiden Jokowi meminta pengurusan perizinan di daerah bisa diselesaikan dalam hitungan jam atau hari. Ini harus diimplementasikan hingga tingkat kepala daerah,” tegasnya.

Ia juga memberikan contoh di wilayah Situbondo yang perlu adanya hilirisasi. Dimana, wilayah tersebut selain memiliki potensi pertanian yang mampu menunjang perekonomian khususnya pada sektor tanaman pangan, juga banyak produk perikanan.

Wilayah yang dikenal sebagai salah satu penghasil udang di Jawa Timur yang berpotensi untuk berkembang menjadi komoditas unggulan. Jadi ragam olahan ikan sangat banyak di Situbondo.

“Itu kan banyak produk perikanan yang mereka juga butuh bantuan. Mulai dari pengolahan ikan jadi tepung ikan, jadi kerupuk ikan bahkan jadi abon dan lain sebagainya. Ini sangat penting untuk peningkatan nilai jual produk-produk unggulan di Dapil Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi ini,” terangnya.

Dari sisi produksinya, kata Pranaya Yudha yang juga anggota Komisi C ini bahwa permodalannya bisa dibantu juga melalui bank milik Pemprov Jatim. “Nah, untuk produksinya bisa di dorong permodalan yang ada di Bank Jatim maupun Bank UMKM,” pungkasnya. [geh.iib]

Tags: