Dua Pedangdut Jawa Timur Adu Nasib Berlaga di Bintang Pantura

Dyah Novita asal Blitar

Surabaya, Bhirawa
Setelah vakum 3 tahun Bintang Pantira yakni sejak 2018, kini di tahun 2021 digelar kembali di Indosiar. Menurut Seli Pontoh dari Indosiar tujuan digelarnya kembali audisi Bintang Pantira ini selain untuk menjaring para pedangdut yang sudah berpengalaman di Pantura juga untuk menghibur masyarakat di tengah Pandemi ini secara virtua,” Saya yakin ini cukup memberi hiburan bagi mereka yang sekarang lagi WFH atau mereka yang tinggal di rumah,” terangnya.
Karenanya mereka yang ikut Bintang Pantura ini diutamakan mereka yang sudah berpengalaman bahkan mereka yang sudah punya prestasi di daerahnya.
.Khusus untuk Jatim ada dua orang peserta yang berlaga dan adu nasib yakni Dyah Novita asal Blitar tinggal di Kogja karena kuliah di ISI Jogkakarta, dan Fariski Pratama asal Surabaua.
Dyah mengaku kulaih di ISI Jogja jurusan seni peran namun karena ia bisa menyanyi sejak dari SD karena serihg disurih suruh guriuya menyanyi maka ia memberanikan diri untuk ikut adu i nasib di Bintang Pantura Indosiar. Ia berharap bisa sukses di dunia tarik suata dangdut selain nantinya bisa menekuni ilmu peran sebagaimana yanh ia pelajatii di bangku kuliah.
Lain halnya dengan Fariski Pratama yang kini sudah bekerja disalah satu sales jam di Suranaya, ia ikut ajang Bintang Pantura karena dotongan dari i ibunya yang memang duluyan penyanyi dangdut yang saat ini sangat ingin bertemu idolanya Lesti DA, untuk itu Fariski bercita cita ingin mempertemukan ibunya dengan Lesti Kejora kalau sampai ia bisa lolos ke panggung Indosiar.
Tanpa tedeng aling aling Fariski jujur mehgakui ia banyak belajar dati ibunya soal lagui lagu dangdut, termasuk goyang layang layang yang dipelajari dari ibunya,”Goyang ini mengikuti itama lagu seperti layang layang, makanya tplong doakan saya lolos ke panggung Indosiar agar bisa mempertemukan ibu saya dengan Lesti Kejora,” harapnya. [ma]

Tags: