Gerak Cepat Bapenda Jatim Bantu Korban Banjir Bondowoso

Tim Bapenda Jatim menyalurkan paket bantuan pada petugas posko bencana banjir bandang di Kabupaten Bondowoso.

Jalankan Instruksi Gubernur, Ikhlas karena Didorong Rasa Kemanusiaan
Kota Surabaya, Bhirawa
Peristiwa bencana banjir bandang di Bondowoso mendapat perhatian serius Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Selain terjun langsung ke lokasi, sejumlah OPD juga diinstruksikan untuk bahu-membahu memberikan respon cepat. Relawan dan bantuan pun segera mengalir membantu korban terdampak bencana.
Tidak butuh waktu lama bagi tim Pemprov Jatim untuk saling bahu-membahu menangani bencana banjir bandang di Bondowoso. Selain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan Dinas Sosial Jatim yang bertugas secara khusus memberikan penanganan. Tim dari Bapenda Jatim juga secara khusus memberikan dukungan logistik bagi korban bencana.
Hingga pagi hari pasca bencana terjadi, tim Bapenda berhasil mengordinir bantuan dari sejumlah UPT untuk disalurkan ke lokasi bencana. Tim juga diterjunkan langsung untuk mendampingi kunjungan gubernur di lokasi bencana sekaligus mendistribusikan bantuan.
Kepala Bapenda Jatim Boedi Prijo Soeprajitno menjelaskan, bantuan yang telah terkumpul berupa mie instan, air mineral, beras, mie kemasan cup, karton kopi sachet dan pembalut. Bantuan-bantuan tersebut merupakan dukungan pertama yang diharapkan dapat segera dimanfaatkan korban bencana.
“Bantuan yang sementara kita kumpulkan ini langsung didistribusikan agar dapat segera membantu kebutuhan logistic korban. Sampai saat ini bantuan masih terus mengalir di posko bencana,” tutur Boedi Prijo saat dikonfirmasi kemarin, Kamis (30/1).
Boedi mengaku, instansi yang dipimpinnya mendapat instruksi Gubernur Khofifah untuk mendistribusikan bantuan sesegera mungkin. Untuk itu, tim dari tiga UPT terdekat dengan Bondowoso diterjunkan. “Sejak malam setelah bencana kita langsung kordinasi dengan UPT agar mengumpulkan bantuan serta mendistribusikannya,” tambah Boedi Prijo.
Sementara itu, Kepala UPT Bapenda Jatim di Banyuwangi Hartanto Setiabowo menambahkan, sejak dini hari pihaknya berkordinasi dengan enam UPT di sekitar Bondowoso untuk mengumpulkan bantuan. Kordinasi dilakukan direspon dengan cepat karena didorong rasa kemanusiaan yang tinggi. “Kita memang tidak bertugas di bencana. Tapi ini demi kemanusiaan dan instruksi dari Pak Kepala Badan langsung kita jalankan secepat mungkin,” ungkap dia.
Dari hasil kordinasi singkat tersebut, Bapenda Jatim berhasil mengumpulkan satu truk dan tiga pick up bantuan logistik. Selain mendistribusikan bantuan, Bapenda juga membantu relawan BPBD Jatim untuk membersihkan lokasi pasca bencana banjir bandang. “Sebanyak 35 personel Bapenda dari tiga UPT diterjunkan ke lokasi bencana. Distribusi logistik langsung kita lakukan dengan kordinasi BPBD dan Dinsos Jatim,” tutur pria yang akrab disapa Bowo tersebut.
Bowo mengungkapkan, saat kunjungan Gubernur Khofifah, lokasi bencana sempat diguyur hujan. Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan langkah Gubernur Khofifah bersama tim Pemprov Jatim untuk terus menyisir lokasi bencana. “Kami masih terus mengumpulkan bantuan sembari menunggu informasi dari BPBD Jatim dan Dinsos Jatim terkait kebutuhan apa saja yang dibutuhkan warga korban bencana,” ungkap Bowo.
Seperti diketahui, banjir bandang yang terjadi di Desa Sempol dan Kalisat Kecamatan Ijen, Bondowoso disebabkan hujan deras yang terjadi di kawasan hutan di pegunungan. Kawasan hutan tersebut saat musim kemarau banyak terjadi kebakaran. Sehingga saat hujan deras menimbulkan banjir bandang di wilayah. Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (29/1). Kemudian, banjir bandang surut pada pukul 16.30 WIB.
Sampai saat ini hujan sudah reda dan banyak material lumpur dan kayu serta batang pohon di jalan-jalan desa. Berdasarkan data sementara BPBD Jatim, Warga terdampak pada Desa kalisat sebanyak 2.028 jiwa dan Desa Sempol sebanyak 1.996 jiwa. Rumah terkena lumpur dan tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut. [Adit Hananta Utama]

Tags: