Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
Setelah tiga tahun ekspansi di Surabaya, produsen ban asal Korea Selatan Hankook mentargetkan pertumbuhan 10% sampai dengan akhir 2015. Target pertumbuhan tersebut disesuaikan dengan jumlah pertumbuhan kendaraan roda empat di Jatim. Persaingan antar produsen ban di Jatim memang sangat sengit, sejumlah produsen memberikan potongan harga secara besar-besaran kepada konsumen, meskipun ekonomi mengalami perlambatan.
Tomy Winarto, Manajer Marketing ban Hankook Jatim, mengutarakan selama tahun 2014 secara omzet penjualan Hankook mencapai Rp 18 miliar lebih. Tahun ini pun di targetkan omzet penjualan bisa menyentuh Rp.20 miliar. Target tersebut, memang bukan perkara yang mudah tetapi ia tetap percaya bahwa akhir tahun ini penjualan Hankook bisa terdongkrak naik.
” Kami percaya, bahwa target tersebut bisa tercapai. Karena pada tahun ini, sejumlah daerah di Jatim sudah mulai ada showroom penjualan ban Hankook. Serta beberapa toko ban, yang telah melakukan perjanjian kerja dengan kami untuk turut serta menjual produk ban Hankook,” jelasnya, Kamis (1/10) kemarin.
Lanjut Tomy, dari Provinsi Jatim, penjualan ban Hankook telah menyumbangkan 30 persen dari total penjualan secara nasional. Artinya di Jatim pertumbuhan kendaraan roda empat di sini masih jauh lebih baik di bandingkan dengan DKI Jakarta atau daerah di Jawa lainnya.
“Masyarakat tidak hanya terpaku terhadap produksi ban buatan Jepang atau Amerika saja, varian ban dari Korea Selatan ini juga menjadi pilihan bagi konsumen. Selain harga yang murah, kualitas ban juga sama dengan produsen ban yang telah ada di Jatim terlebih dahulu,” tuturnya. [wil]
