ITS Membuka Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia

Pendaftaran Dibuka untuk Seleksi Kemitraan dan Mandiri
Surabaya, Bhirawa
Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuka Program Studi (Prodi) pada tahun ajaran ini. Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia menjadi prodi pertama yang ada di Indonesia.
Menurut Kepala Departemen Kimia ITS, Prof Dr rer nat Fredy Kurniawan MSi, Prodi ini akan menitikberatkan pada ilmu kimia analitik. Fredy menilai bahwa disiplin ilmu kimia analitik semakin berkembang dan bersinggungan dengan bidang lain.
“Dalam menganalisis suatu sampel bahan kimia memerlukan skill analisis dengan alat dan teori yang mendalam,” jelas Fredy, Selasa (21/6).
Prof Fredy menjelaskan, untuk menekankan ilmu itu maka dalam hal metode pembelajaran pun akan mengambil porsi 50 : 50 antara praktik dan teori. Adapun bahan kimia yang akan difokuskan bersifat umum agar para mahasiswa prodi ini dapat memiliki arah kompetensi yang luas.
Fredy menyebutkan contoh arahan bahan kimia analisis yang difokuskan dapat berupa banyak hal seperti dalam bidang lingkungan, medis, industri dan lain sebagainya. Maka cocok sekali prodi ini bagi para calon mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam dunia penelitian dengan menjadi researcher.
Terkait sarana dan prasarana untuk prodi ini, menurut Fredy, karena ilmu ini adalah pendalaman rumpun ilmu kimia maka ke depannya akan menggunakan laboratorium dan gedung yang sudah ada di Departemen Kimia. Selain itu, dengan adanya tambahan anggaran besar yang disiapkan untuk prodi khusus ini, diharapkan mampu menunjang pembelajaran para calon mahasiswa yang berminat.
Dari segi tenaga pengajar profesional, Fredy mengatakan, terdapat tujuh dosen yang siap mengawal angkatan pertama prodi ini. Di antaranya adalah dua orang yang sudah mencapai guru besar, tiga orang doktor, dan dua orang bergelar master. Sehingga Fredy menilai ITS, khususnya Departemen Kimia, sudah siap dengan segala usaha yang telah disiapkan sejak setahun prodi ini dicanangkan.
Tentunya sebelum mempublikasikannya, Departemen Kimia ITS terbuka terhadap saran dan masukan yang diterima dari berbagai pihak untuk mendukung kesiapan prodi baru ini. Terlebih lagi, karena program studi ini dinilai sangat baru di Indonesia. Salah satu yang memberi masukan yang sangat baik adalah Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI) yang di dalamnya terdapat divisi Kimia Analitik dengan harapan dapat memajukan ilmu kimia di Indonesia dengan terbentuknya prodi ini.
Fredy menambahkan, para calon mahasiswa yang berminat pada Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia ini dapat mendaftar pada Seleksi Kemitraan dan Mandiri ITS yang akan berakhir pada tanggal 26 Juni 2022. Untuk kuota angkatan pertama prodi baru ini ditargetkan akan menerima 40 mahasiswa baru di tahun ajaran baru 2022 ini.
Fredy berharap, dengan adanya Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia ini dapat memotivasi para calon mahasiswa yang berniat melanjutkan keilmuannya di bidang kimia. Selain itu, Fredy berpesan kepada mahasiswa yang diterima ke depannya di prodi baru ini dapat menjadi seorang kimiawan yang handal dan mampu memajukan bidang ilmu kimia di Indonesia. [ina.fen]

Tags: