JCI Jatim Sumbang 10 Gerobak untuk Ibu Pahlawan Ekonomi

JCI-Ibu-ibu-fashion-show-mengenakan-pakaian-adat-daerah-di-Balai-Kota-Surabaya-Minggu kemarin.

JCI-Ibu-ibu-fashion-show-mengenakan-pakaian-adat-daerah-di-Balai-Kota-Surabaya-Minggu kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Junior Chamber International-East Java Chapter (JCI Jawa Timur) membuat sebuah gerakan ekonomi dengan cara memberikan bantuan gerobak dan award kepada bunda pegiat ekonomi di Kota Surabaya.
Program ini merupakan JCI Jawa Timur dengan Pemkot Surabaya, Dharma Wanita, dan Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK). Program ini sebagai bentuk apresiasi terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
VP Event JCI Jawa Timur, Margareth Srijaya mengungkapkan, bantuan yang diberikan JCI Jawa Timur kepada para ibu pegiat ekonomi di Surabaya berupa 10 gerobak, award, dan 500 parcel khusus untuk para Ibu-ibu pasukan kuning. Para penerima bantuan itu merupakan rekomendasi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Surabaya.
“Hari ini (kemarin, red) kami menyalurkan sebanyak 10 gerobak untuk para bunda pegiat ekonomi. Mereka semua memiliki potensi beriwirausaha tapi belum mendapat fasilitas. Sehingga kami memotivasi mereka dengan bantuan tersebut,” kata Margareth saat ditemui Harian Bhirawa di Balai Kota Surabaya, Minggu (11/12) lalu.
Menurut Margareth, sebenarnya banyak bunda yang melakukan pekerjaan dari rumah dan sukses jadi usaha besar. Dengan ditambah fasilitas tersebut, diharapkan usaha mereka bertambah besar dan mampu menopang ekonomi masyarakat sekitarnya.
“Rata-rata, penerima bantuan gerobak itu bergerak di bidang usaha kuliner seperti mie ayam. Dan kami harap bisa berdampak ekonomi dengan mengajak ibu-ibu lain di daerahnya untuk bekerja,” harapnya.
Di samping itu, Margareth mengungkap bahwa program itu merupakan salah satu kegiatan dari pilar JCI, yang terdiri dari bisnis, ekonomi, individual, dan komunitas. Sebagai organisasi kepemudaan di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), JCI akan terus mengadakan acara kewirausahaan lainnya di Surabaya.
Nantinya, pada April 2017, akan diselenggarakan work for autism. Kegiatan itu merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang pernah sukses. Dijelaskan Margareth, sebelumnya JCI juga pernah menyelenggarakan seminar wirausaha dengan memfasilitasi dunia pelaku usaha mendapatkan izin usaha.
“Ini gerakan nyata kita. Nanti bagi para pelaku usaha, usahanya terus berkembang. Dan kami akan fasilitasi,” ujarnya.
Menurut dia, para ibu-ibu di Surabaya sudah mau berwirausaha dengan ditunjang edukasi dari Pemkot Surabaya juga cukup baik berupa memberikan fasilitas pembinaan UKM. Selain itu, dalam perizinannya dipermudah. “Kalau ibu-ibu di Surabaya bisa kreatif pasti bisa untuk usaha yang bergerak di bidang industri krearif. Apalagi Surabaya terkenal dengan wisata kulinernya, kami harap ibu-ibu menangkap ini semua karena sangat menjanjikan,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma mengapresiasi atas upaya para bunda dalam menggiatkan ekonomi Surabaya.
Kepada warga Surabaya khususnya Ibu-ibu, Risma mewanti-wanti agar warga Surabaya harus menguasai pasar lokal, dan produknya jangan diekspor terlebih dahulu.
“Saya ingin warga Surabaya jangan cuma jadi penonton. Jangan biarkan produk impor menguasai pasar lokal. Kalau kita tidak bisa menguasai pasar lokal, ibarat ayam mati di lumbung padi,” katanya.
“Kalau produk impor sudah masuk, kita harus bisa bersaing, Tidak ada yang tidak mungkin, karena kita pernah berjaya di zaman kerajaan Majapahit. Tinggal kita mau atau tidak,” tegas Risma. (geh)

Tags: