Kabupaten Tuban Mulai Uji Coba PTM Terbatas

Uji coba pemberlakuan sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kabupaten Tuban.

Tuban, Bhirawa
Lebih dari satu tahun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau secara Daring, saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban mulai melakukan uji coba pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Drs Nur Khamid MPd, keputusan diambil setelah Kabupaten Tuban berada dalam Zona Kuning persebaran Covid 19. Di samping itu, juga telah mendapat persetujuan dari Satgas Covid 19 Kabupaten Tuban.
“Kami mulai sejak Senin (19/4) lalu setelah dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Nomor 421/4136/414.101/2021 tentang Pelaksanaan PTM Terbatas,” ungkapnya, Selasa (20/4).
Selain mengantongi izin dari Satgas Covid-19, pemberlakuan PTM juga telah mendapat persetujuan dari Komite Sekolah atau orang tua/wali siswa. Persetujuan dari wali siswa bersifat wajib sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Jika dalam pelaksanaannya, terdapat wali siswa yang belum mengizinkan anaknya untuk PTM, maka pihak sekolah diharuskan tetap menyediakan pembelajaran secara Daring bagi siswa itu. Uji coba PTM dilaksanakan pada tujuh Taman Kanak-kanak (TK), 228 Sekolah Dasar (SD) dan 25 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban.
Pelaksanaan PTM mengacu pada Checklist Kesiapan Satuan Pendidikan melaksanakan pembelajaran di masa pandemi Covid 19 dan vaksinasi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Nur Khamid menambahkan, Kementerian juga telah mendesak agar segera membuka kembali sekolah tatap muka dengan mematuhi seluruh persyaratan tanpa terkecuali. Diharap uji coba disambut gembira seluruh siswa, orang tua, guru dan seluruhnya tetap patuh Protokol Kesehatan (Prokes).
Sementara itu, salah seorang orang tua siswa, Swastriningtiyas, mengaku bahagia sekaligus haru terkait pelaksanaan uji coba PTM. Meski masih ada kekhawatiran, dirinya percaya pada pihak sekolah terutama guru yang akan terus menjaga anaknya dan siswa lain selama di sekolah.
Menurut Swastriningtiyas, anak – anak juga akan senang ketika bisa kembali bersekolah dan bertemu temannya. ”Setelah satu tahun menahan rindu akhirnya bisa bertemu, pasti senang,” ujarnya.
Sebaga sesamai orang tua, Swastriningtyas berharap, seluruh orang agar memberikan edukasi kepada anak agar berjanji untuk mematuhi Prokes, diantaranya selalu memastikan anak memakai masker dengan benar, mencuci tangan dan menjaga jarak aman saat berinteraksi dengan temannya. [hud]

Tags: