Kenalkan Pemimpin Lewat Komik Bergambar

3-riqSurabaya, Bhirawa
Menceritakan kisah para pejabat daerah di Jawa Timur kepada anak-anak setingkat TK dan SD saat ini memang tidak mudah apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih membuat anak lebih memilih bermain daripada membaca.
Ditambah lagi dengan bahasa yang kaku dan literatur yang panjang semakin membuat anak-anak semakin malas membaca, berbeda dengan yang dilakukan Diah Litasari penemu metode sekaligus owner Kubaca ini membuat terobosan dengan membuat komik bergambar tentang kisah-kisah para pejabat daerah dengan bahasa anak.
“Saya ingin anak-anak ini melihat contoh yang baik yang ada dilingkunganya dan tidak sekedar tahu pemimpinya cuman ada di baliho-baliho. Tapi anak harus dekat serta mengenal siapa beliaunya dan bagaimana beliau bisa menjadi pemimpin, misalkan Wali Kota kenapa beliau bisa menjadi Wali Kota,” ungkapnya.
Diah menambahkan, bagaimanapun beliau menjadi Wali Kota tentunya melalui proses anak-anak juga, apa yang dilakukan oleh beliau tersebut sehingga beliau bisa mencapai puncak karier atau mendapatkan amanah untuk menjadi Wali kota.
“Alhamdulillah saya sudah menulis hampir 45 judul buku terkait masa kecil atau biografi singkat para pemimpin atau para tokoh yang selama ini anak-anak ketahui. Selain saya memberi anak-anak motivasi atau inspirasi yang nyata supaya dia punya semangat bahwa beliau-beliau ini juga memiliki masa anak-anak juga,” jelasnya.
Seperti contoh Pakde Karwo itu dulu juga suka main disungai sambil menangkap ikan usai sekolah bersama teman-temannya, juga suka bermain layang-layang dan bermain pada umumnya tapi juga berbakti kepada ibunya sekarang Pakde Karwo menjadi Gubernur.
“Tapi dari semua rangkaian yang saya tulis itu menyambung semacam ada benang merah disitu bersama-sama saya lihat dan perhatikan ternyata mereka membaca. Jadi selalu setiap sore atau pulang sekolah mereka membaca,” terang Diah yang sekarang sedang fokus membuat Tesis S2 PAUD di Unesa.
Jadi komik yang Diah buat ini sebenarnya ingin menunjukan kepada anak-anak bahwa tidak semua pejabat daerah ini menjadi pemimpin karena masa kecilnya mereka menjadi orang berada tapi banyak juga pemimpin yang masa kecilnya dari bawah.
Namun dalam proses pembuatan komik ini juga awalnya mengalami banyak kesulitan dari mulai birokrasi yang rumit karena meminta literatur maupun cerita masa kecil hingga menjadi pejabat negara inilah yang awalnya menjadi kendala baginya.
Namun, dengan salahsatu hasil karyanya yang sudah menjadi buku komik bergambar kini menjadi banyak pemimpin daerah yang tertarik untuk bisa menceritakan kisahnya supaya bisa dibaca oleh anak-anak maupun orang dewasa.
“Saya libatkan anak-anak untuk mewarnai gambarnya sesuai dengan keinginanya, sehingga saat komik itu terbit mereka juga ikut bangga karena gambar yang mereka warnai bisa terbit,” ujar ibu dua putra ini.
Sementara menurut istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Hj Fatma Saifullah Yusuf sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Diah dengan metode Kubacanya yang bisa membuat anak-anak senang membaca terutama terhadap pemimpin negara maupun daerahnya.
“Bagus, bisa memberi inspirasi bagi anak-anak terhadap cita-citanya nanti saat dewasa yang mungkin bisa memberi semangat kepada mereka untuk bercita-cita menjadi pemimpin negara,” pungkasnya.
Namun yang disayangkan, selama penerbitan buku ini belum pernah dilakukan bedah buku oleh pemimpin daerah yang sudah diterbitkan. “Setidaknya waktu ada peringatan Hari Pendidikan bisa dimanfaatkan para pemimpin daerah untuk melakukan bedah buku sekaligus menceritakan kisah mereka hingga menjadi pemimpin daerah,” harap Fatma. [riq]

Tags: