Luapan Sungai Paron Kota Batu Kembali Kirim Material Sampah dan Lumpur

Proses pembersihan material sampah dan lumpur akibat banjir di Desa Sidomulyo dan Bumiaji, Minggu (7/1) malam.

Kota Batu, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama warga, melakukan pembersihan material sampah dan lumpur di jalan dan rumah warga Dusun Tinjumoyo, Desa Sidomulyo, Kota Batu, Minggu (7/1) malam.

Pembersihan ini dilakukan setelah kawasan ini diterjang banjir pada sore harinya. Gerak cepat petugas ini dikoordinasi langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

Banjir di dusun ini terjadi setelah Kota Batu diguyur hujan intensitas tinggi. Hal ini menyebabkan banyak sampah, ranting pohon, bambu, dan sampah rumah tangga yang menutupi pintu air di Sungai Paron. Akibatnya debit air meluap dab meluber ke rumah warga.

“Kita terus berupaya untuk mendampingi proses pembersihan material sisa banjir yang masuk ke rumah warga maupun di jalanan. Pembersihan dilakukan BPBD dan Pemadam Kebakaran yang dibantu relawan bencana, masyarakat, dan TNI/POLRI,” ujar Aries AP di sela proses pembersihan, Minggu (7/1) malam.

Ditambahkan Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, bahwa dari pantauan yang dikakukan timnya, terganggunya aliran sungai Paron ini disebabkan oleh penumpukan sampah, mulai ranting pohon hingga sampah rumah tangga.

Akibatnya, aliran sungai tidak berjalan dengan lancar dan menyebabkan banjir di beberapa titik di Kecamatan Bumiaji. Di antaranya, Dusun Sukorembug Desa Sidomulyo, dan Dusun Beru Desa Bumiaji.

Dalam beberapa bulan terakhir, di kedua menjadi langganan ketika datang hujan dengan intensitas tinggi. Sebelumnya di Dusun Beru, Desa Bumiaji juga telah terjadi banjir akibat luapan Kali Paron. Akibatnya air meluber ke jalan dan ke beberapa rumah warga. Bahkan banjir yang terjadi pada 8 Desember tahun lalu itu lebih parah dari pada banjir yang terjadi kemarin.

Pada banjir Dusun Beru, (8/12) juga menimbulkan dampak luapan air dan lumpur memenuhi jalan dan memasuki rumah warga. Aries Agung Paewai yang saat itu juga memimpin langsung kerja bakti pembersihan jalan, sempat menyisir sampah yang menyumbat sepanjang aliran Sungai Paron dan melihat sumber terjadinya bencana.

Dari hasil penyisiran, salah satu penyebab meluapkan Sungai Paron karena sumbatan akibat batang pohon yang menutup pintu air. Hal ini ditambah masih kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah di sungai.

Aries mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus membangun kepedulian dan gotong-royong, dan selalu waspada dan tanggap bencana. “Mari kita terus bangun semangat kepedulian dan gotong-royong menghadapi tantangan perubahan cuaca dan kebencanaan. Mari kita selalu waspada dan tanggap menghadapi bencana di sekitar kita,” ajak Aries. [nas.iib]

Tags: