Mantan Dubes Korea Selatan Kim Soo-il Menjadi Dosen Tamu Kuliah Umum di Unigoro

Mantan duta besar Korea Selatan, Prof. Dr. Kim Soo-il, menjadi dosen tamu di Unigoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Mantan duta besar Korea Selatan untuk Indonesia, Prof. Dr. Kim Soo-il, menjadi dosen tamu di Universitas Bojonegoro (Unigoro), kemarin (13/12). Pria yang menjabat sebagai founder Busan Indonesia Center ini hadir sebagai pemateri dalam kuliah umum yang bertajuk How To Be Great Student In Future.

Kehadiran Prof. Dr. Kim Soo-il disambut antusiasme mahasiswa Unigoro.

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arif Januwarso, mengatakan, Unigoro berupaya meningkatkan kapasitas mahasiswa melalui kuliah umum maupun kuliah praktisi. Selain itu, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI juga menutut perguruan tinggi swasta (PTS) untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan perusahaan dari luar negeri.

“Hari ini kita datangkan profesor dari Busan University of Foreign Studies untuk membuka wawasan kalian. Agar mahasiswa bisa mengantisipasi tantangan apa saja yang akan dihadapi ke depan nanti. Sehingga bisa dipersiapkan mulai sekarang,” ucapnya.

Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh M. Rizqi Agustino, S.Kom., MBA., selaku Direktur Student Advance Program (SAP) Unigoro.

Di hadapan ratusan mahasiswa, Prof Kim, sapaan akrabnya, menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Sebelum berkarir sebagai diplomat dan akademisi, dia sempat bekerja sebagai tukang las.

“Karena tidak tahan terkena percikan api saat bekerja, saya memutuskan untuk lanjut ke universitas. Saya pilih major bahasa dan sastra Indonesia karena banyak perusahaan di Korea Selatan yang impor kayu dari Kalimantan. Ternyata ini pilihan yang tepat. Karena pendidikan adalah cara yang tepat untuk meningkatkan harkat dan martabat keluarga. Saya lahir dari keluarga yang sederhana dan hanya saya yang berkuliah,” tuturnya.

Prof Kim melanjutkan, di era globalisasi seperti saat ini mahasiswa harus menguasai dua bahasa asing agar bisa bersaing di dunia kerja. Kefasihannya dalam berbahasa Indonesia membuat Prof Kim dipercaya menjadi konsulat jenderal kehormatan Indonesia di Busan mulai tahun 1993 hingga 2007.

Selain itu, dia juga menjadi Ketua Dewan Penasihat Presiden Korea Selatan ke 16. Menurut Prof Kim, salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita di masa depan adalah belajar kesuksesan dari orang lain.

“Adik-adik harus banyak membaca buku tentang successful. Harapannya bisa mendapatkan rahasia kesuksesan setiap individu bagaimana. Lalu kalian harus menemukan teman, relasi, dan partner yang tepat. Agar dalam diri kita memiliki rasa ingin terus menerus berkompetisi dalam hal positif,” ungkapnya.

Para mahasiswa tampak antusias dan memanfaatkan momen untuk berdiskusi dengan profesor yang kini berusia 71 tahun itu. Bahkan, ada salah satu mahasiswa memberanikan diri untuk menyampaikan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Prof Kim mengapresiasi rasa ingin tahu mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan negara Indonesia dan Korea Selatan. [bas.why]

Tags: