Menjabat Kades Saat Ini Lebih Berat Karena Besarnya Anggaran Dana Desa

Kades Tambakberas, Kecamatan Cerme, Wahyudi [kerin Ikanto/bhirawa]

Gresik,Bhirawa.
Memimpin warga dengan jumlah penduduk cukup banyak memang tidak mudah bagi seorang kepala desa (kades). Sebab, pro dan kontra atau silang pendapat kadang terjadi. Baik itu terkait kebijakan desa, penggunaan anggaran desa maupun masalah lain. Oleh sebab itu, agar kondisi desa tetap aman dan kondusif maka diperlukan kiat -kiat khusus oleh kades.

Seperti dituturkan Wahyudi, Kepala Desa (Kades) Tambakberas, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik ini. Selama dua periode menjabat, kondisi desanya selalu kondusif. Memang konflik dirasakan pernah terjadi pada saat awal menjabat. Itu dilakukan oleh para pendukung riwalnya.

Pada Pilkades ke dua bahkan nyaris tanpa ada konflik sama sekali. Ini karena yang menjadi rivalnya saat itu hanya istrinya sendiri.

“Alhamdulillah sampai sekarang warga saya kondusif. Dulu pernah terjadi konflik, tapi tidak lama. Tidak sampai setahun. Kuncinya hanya komunikasi yang baik dengan warga,”tutur Wahyudi belum lama ini.

Menurut Wahyudi, tantangan menjabat sebagai kades saat ini jauh lebih berat ketimbang dulu. Ini tak lain karena besarnya anggaran Dana Desa (DD) yang diterima masing-masing desa. Bahkan, kata Wahyudi, saat ini tak sedikit kades yang harus berurusan dengan hukum karena tersandung kasus korupsi dana desa.”Karena pengunaan dan pertanggungjawaban anggaran dana desa itu harus jelas dan transparan,” tutur bapak dua anak ini.

Dikatakan Wahyudi, dana desa yang diterimanya saat ini sekitar Rp. 750 juta. Jumlah itu menurutnya dirasa masih kecil jika banding dengan desa lain. Sebab, dari luas wilayah dan jumlah penduduk, Tambakberas termasuk cukup besar dibanding desa lain. Jumlah warganya sekitar 2000 warga meliputi tiga dusun, yaitu Dusun Tambakberas, Tambakrejo dan Segunting.

“Dan yang menjadi potensi Tambakberas ini selalu menjadi langganan banjir luapan dari Kalilamong. Namun sekarang sudah mulai berkurang setelah dibangun tanggul Parapet Kalilamong,” tegasnya.

Untuk peningkatan program desa Tambakberas kata Wahyudi, cukup banyak. Saat ini yang tengah berlangsung adalah pembangunan gedung PKK yang berlokasi disampaing balai desa setempat. Pembangunan gedung itu menelan anggaran sekitar Rp. 100 juta. Sumber dananya dari Pokir Dewan.

Sementara, untuk program jangka panjang adalah pembangunan pasar desa yang lokasinya depan SPBU. Tahun ini diupayakan urukannya selesai dulu. Untuk anggarannya selain dari PADdes juga dari Pokir Dewan.”Jembatanya sudah dibangun .Karena ada covid akhirnya sempat terhenti,” pungkasnya. [eri.gat]

Tags: