Nahkoda Baru PSSI, Erick Thohir Harus Meletakkan Pondasi Kebijakan Baru

Dialektika demokrasi bertajuk ” Harapan Kemajuan SepakBola Dengan Nahkoda Baru PSSI”, di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (2/3).

Jakarta, Bhirawa.
Wakil rakyat Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, berharap Nahkoda baru PSSI Erick Thohir akan meletakkan pondasi-pondasi kebijakan yang transformatif, yang pokok, bagi masa depan pengelolaan sepak bola Indonesia.

“Kalau prestasi, masih butuh waktu, paling tidak 15 tahun kedepan. Dalam jangka pendek, yang perlu dipercepat adalah penciptaan ekosistem industri sepak bola yang sehat. Penciptaan ekosistem industri yang sehat, akan memberikan efek bagi percepatan ber- prestasi,” ujar Syaiful Huda (PKB) dalam dialektika demokrasi bertajuk ” Harapan Kemajuan SepakBola Dengan Nahkoda Baru PSSI”, Kamis (2/3). Nara sumber lain, pengamat sepakbola Kesit Handoyo dan Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha (virtual).

Syaiful Huda lebih jauh berujar; Jika pengelolaan industri sepakbola sehat, maka prestasinya akan berkontribusi bagi percepatan untuk bisa berprestasi. Jika ditanya, mana yang didulukan, prestasi atau industri ? Maka saya jawab: ekosistem industri dulu yang diperbaiki. 

“Pada konteks ini, PSSI jangan sampai kompromi ketika mendapati klub yang secara keuangan tidak sehat. Tetapi mengelola sepakbola nya di klub ya. PSSI harus jelas dan tegas, jangan membiarkan sampai timbul banyak hal. Seperti, kesejahteraan pemain harus selalu baik, kompetisi harus menjadi ajang berbagai hal untuk pembinaan dan perbaikan,” tambah Syaiful Huda.

Dia mengingatkan Erick Thohir atas kesanggupannya bahwa akan membuat aturan yang harus disepakati bersama. Yakni; ketika aturan ini ada salah satu yang tidak siap, silahkan mundur. Silahkan mengambil jalan lain.

“Saya setuju, struktur PSSI ini kan ada wajah baru, ada wajah lama. Berarti ada praktek baru yang akan didorong, ada praktek lama yang mungkin akan masih membayangi proses kepemimpinan PSSI ke depan,” tanggap Syaiful.

Diharapkan Erick Thohir akan membuat aturan yang disepakati bersama, dimana, ketika ada yng melanggar aturan, maka harus mundur Untuk perbaikan dan me-minimalisir konflik of interest dalam tubuh PSSI, harus ada aturan baru. 

Pengamat bola, Kesit Handoyo melihat; background Erick Thohir sangat mumpuni untuk mengelola sepakbola. Selain sudah dikenal luas di kalangan olahraga dan dia basicnya basket. Tapi Erick sudah pernah berpengalaman bola, ketika masuk menjadi Presiden Inter Milan, walau prestasi Inter Milan kurang baik, kala itu. 

“Dari pengalaman nya, Erick tinggal bagaimana menerapkan atau menjalankan program program PSSI. Apalagi PSSI itu sifatnya kolektif kolegial. Ada 15 kepala di PSSI yang mungkin jalan pikirannya berbeda beda untuk melihat sebuah program. Hal in yng harus dicermati Kabinet Erick Thohir, nanti. Apakah bisa memimpin gerbong nya dalam satu visi, satu misi. Jika berbeda, maka akan terjadi konflik dalam PSSI,” imbuh Kesit.

Dipertegas, tugas Erick Thohir yng paling penting adalah membuat pondasi yng kokoh terlebih dulu. Dia harus siap untuk tidak populer, harus berani mengatakan bahwa prestasi belum, karena pembenahan yng diutamakan. Setinggi apapun target, selama pondasi belum kuat, semuanya percuma. (ira.hel).

Tags: