Nimbrung di ‘Ngopi’ Ala BPSDM Provinsi Jatim

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai memimpin Ngobrol Pintar (Ngopi) sesi-4 di BPSDM Jatim yang diisi dengan diskusi membedah buku Towards Collaboratove & Inclusive Learning Center karya Widya Iswara Ahli Utama Dr Hary Wahyudi.

Tersedia Menu Lengkap, Pacu Semangat Kolaboratif ASN
Pemprov Jatim, Bhirawa
Ngopi tak selalu meminum kopi. Karena saat janjian ngopi, menu yang dipesan bisa apa saja. Pun dengan ‘Ngopi’ di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim. Judulnya saja ‘Ngopi’ tapi isinya lebih banyak diskusi. Karena ‘Ngopi’ disini adalah kemasan dari Ngobrol Pintar yang digagas para ASN di BPSDM Jatim.
Ego kelembagaan harus diruntuhkan, sehingga karya-karya baru dapat diciptakan bersama. Ego sektoral yang terkotak-kotak sudah tidak relevan dan harus ditinggalkan. Kolaborasi dan sinergi antar lembaga harus ditingkatkan.
Kalimat tersebut dikutip Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai dari Pidato Kenegaraan Pesiden RI pada 16 Agustus 2019 lalu. Kalimat itu sekaligus menjadi pemantik diskusi yang dikemas dalam Ngopi sesi-4 BPSDM Jatim secara virtual, Selasa (28/9) lalu. Dalam perbincangan seputar kolaborasi ASN, kesempatan diskusi tersebut juga dimanfaatkan untuk membedah buku Towards Collaborative & Inclusive Learning Center karya Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jatim Dr Hary Wahyudi.
Bedah buku tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain, Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI, Dr. Muhammad Taufik, DEA, Asdep Manajemen Katrier dan Talenta SDM Aparatur KemenPan RB, Aba Subagja, MAP.
Buku Towards Collaborative & Inclusive Learning Center sendiri berisi tentang program-program pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilaksanakan oleh BPSDM Jawa Timur. Namun tak hanya itu, buku ini juga memberi gambaran terkait langkah-langkah strategis yang dilaksanakan BPSDM Jatim dalam membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Terhadap buku tersebut, Aries memberikan apresiasinya karena buku menyajikan menu yang lengkap dalam pengembangan kompetensi ASN di BPSDM Jatim. Menurutnya buku ini tidak hanya bermanfaat untuk insan BPSDM Jatim saja, tapi juga untuk ASN Pemprov Jatim dan ASN berbagai instansi lain di seluruh Indonesia.
“Buku ini tidak hanya memacu kami di BPSDM Jatim untuk terus mengembangkan inovasi dan terus meningkatan kualitas pelatihan. Tetapi kami juga terpacu untuk terus berupaya menghasilkan lulusan pelatihan yang berkualitas,” kata Aries.
Menurut Aries, dorongan untuk berkolaborasi menjadi faktor penting dalam mencapai suatu keberhasilan. “Sekarang, tren kolaborasi itu terus muncul dari semakin tumbuhnya pengetahuan dan kapasitas kelembagaan. Apalagi ketika pengetahuan manjadi semakin terpesialisasi dan terdistribusi, dan infrastruktur kelembagaan menjadi lebih kompleks dan saling membutuhkan,” katanya.
Untuk itu, praktik collaborative governance merupakan proses dan struktur menjadi sangat penting. Sebab, pengambilan keputusan serta manajemen publik akan melibatkan berbagai institusi pemperintah baik pusat, daerah, organisasi swasta dan masyarakat yang melintasi batas-batas organisasi. “Hal ini untuk melaksanakan tujuan publik, termasuk dalam pengembangan kompetensi aparatur pemerintah mesti dilakukan secara kolaboratif dan inklusif,” katanya.
Lebih lanjut Aries mengatakan, BPSDM Jatim terus mendorong para widyaiswara untuk terus mengembangkan kreativitas dan berkarya. Tidak hanya melalui inovasi pengajaran tapi juga karya-karya seperti menulis buku. Aries berharap, karya-karya para ASN dapat dibaca dan menjadi penambah wawasan bagi para ASN kita ke depan untuk lebih produktif selain bekerja melayani masyarakat para ASN juga diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi secara mandiri untuk mewujudkan ASN yang berkualitas dan profesional.
“Pak Hary ini salah satu widyaiswara kami yang terus menghasilkan karya-karya berkualitas. Semoga ini memacu widyaiswara lain agar terus berinovasi dan berkreativitas,” katanya.
Ditambahkannya, kgiatan NGOPI (Ngobrol Pintar) pertama kali ia gagas ini dipandang sangat perlu untuk terus memberikan kesempatan dan apresiasi yang positif bagi para ASN yang sudah sangat banyak inovasi dan karyanya. Inovasi dan karya tersebut tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat tapi juga ASN.
“Sehingga wadah kegiatan Ngopi (ngobrol pintar) membeda buku dan juga sekaligus berdialog ini akan memberikan pencerahan dari berbagai narasumber dan semakin menguatkan tambahan wawasan kita terhadap berbagai hal tentang ilmu-ilmu birokrasi, pelayanan, administrasi dan hal lain sehingga pengembangan kompetensi ASN terus berjalan tanpa henti,” katanya.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan di BPSDM Jatim secara virtual dengan maksud agar para ASN yg mengiktui atau masyarakat yang mengikuti lebih fleksible dalam waktu bisa sambil bekerja dan menyimak NGOPI sambil menyelesaikan tugas-tugas kantor,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI, Dr Muhammad Taufik, DEA mengatakan, penyelenggaraan pengembangan kompetensi harus dilaksanakan secara kolaboratif dan inklusif. Melalui collaborative, governance akan mampu memecahkan masalah yang tidak dapat dilakukan organisasi secara individual.
Tidak hanya itu, governance diharapkan mampu membangun basis rasa memiliki (Ownership) yang luas dan komitmen berbagai pihak yang berkepentingan. Serta mampu mewujudkan pemahaman yang lebih baik dan memecahkan masalah kompleks yang banyak melibatkan pemangku kepentingan. “Kepempinan Kolaboratif dalam Manajemen Corporate University untuk wujudkan Pengembangan Kompetensi berkelas dunia,” kata Taufik.
Sementara itu, Asdep Manajemen Katrier dan Talenta SDM Aparatur KemenPan RB, Aba Subagja, MAP mengatakan bahwa kolaborasi juga merupakan salah satu core value ASN yakni Ber-AKHLAK. Yaitu ASN yang memiliki pedoman dan menerapkan perilaku untuk selalu berorientasi melayani, bertindak terukur akuntabel, kompeten dalam menjalankan profesi, loyal pada pimpinan pemerintah.
“Serta menjaga harmoni, menjaga kesejukan dan keragaman, kolaborasi dan selalu adaptif terhadap perubahan. Jadi kolaborasi menjadi core value ASN yang sangat penting” ungkap Aba.
Acara NGOPI (ngobrol pintar) seri 4 yang berisi bedah buku ini diikuti 100 peserta dari berbagai instansi secara interaktif. Kegiatan NGOPI ini sendiri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Jatim dalam rangka memberikan apresiasi bagi para ASN yang ada di Jawa Timur atas karyanya menulis dan menyusun buku atau tulisan. [Adit Hananta Utama]

Tags: