Orangtua Siswa Ikut Aktif Hijaukan Lingkungan Sekolah

Tim Juri Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jatim saat melakukan verifikasi lapangan di SDN 1 Kedungwaru Tulungagung.

SDN 1 Kedungwaru Menuju Sekolah Adiwiyata
Kabupaten Tulungagung, Bhirawa
Lingkungan hijau nan asri serta merta terlihat begitu Bhirawa memasuki halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kedungwaru Tulungagung. Taman dengan beraneka bunga tertata rapi di depan ruang kelas. Hampir tidak ada lahan kosong terlihat di sekolah yang sedang berbenah untuk mendapatkan status sebagai sekolah Adiwiyata tahun 2018 ini.
Pagi itu, SDN 1 Kedungwaru Tulungagung sedang punya gawe. Beberapa undangan khusus nampak satu per satu datang dan menuju ruangan yang sudah disiapkan. Ada perwakilan dari komite sekolah, aparat desa setempat, perwakilan Puskesmas, aparat Polsek setempat dan sebagainya.
“Alhamdulillah, sekolah kami akan menjalani verifikasi lapangan dari tim juri Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala Sekolah SDN 1 Kedungwaru Jaelani kepada Bhirawa. Menurut Jaelani, para undangan yang hadir tersebut adalah para mitra sekolah yang ikut serta berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan termasuk dalam mewujudkan program sekolahnya menuju sekolah Adiwiyata.
“Untuk menjadi sekolah Adiwisyata tidak mungkin kalau hanya diembankan kepada sekolah, tetapi butuh sinergi dengan segenap mitra sekolah,” kata Jaelani lagi. Salah satu contohnya jelas Jaelani adalah pengadaan taman-taman sekolah yang banyak didukung oleh para orangtua siswa yang tergabung dalam Paguyupan Sekolah (Pakes).
“Sekolah memiliki keterbatasan anggaran. Sehingga kami berinisiatif untuk ikut membantu dalam hal pengadaan taman,” kata salah anggota paguyupan kelas (Pakes) Melia Fransisca didampingi anggota lainnya Rochmi Fitriani. Menurut Fransisca, untuk mengajak para orangtua terlibat dalam pengadaan taman pada awalnya memang tidak mudah, namun dengan kesabaran akhirnya semua bisa mengerti. Selain ikut terlibat dalam pengadaan taman, para orangtua kelas lewat Pakes juga senantiasa berusaha ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran.
“Misalnya kita ikut mengkoordinasikan untuk melakukan kunjungan ke tempat tertentu yang dinilai bermanfaat bagi anak didik,” jelas Fransisca lagi.
Salah satu anggota Tim Juri Pengharagaa Adiwiyata Provinsi Jatim Wahyu Kuncoro ST, M.Medkom menilai SDN 1 Kedungwaru sangat beruntung memiliki paguyupan kelas yang kompak dan peduli dengan kebutuhan sekolah.
“Kemampuan sekolah dalam menggalang partisipasi ini menjadi salah satu point plus untuk menjadi Sekolah Adiwiyata,” jelas Wahyu. Lebih lanjut menurut Wahyu, untuk menjadi sekolah Adiwiyata setidaknya ada empat komponen yang menjadi pertimbangan, yakni : kebijakan, kurikulum, partisipasi dan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. [wed]

Tags: