Pasien Covid 19 di RSSA Masih Nihil, Masyarakat Diibau Perkuat Antibodi

Direktur RSSA M. Bachtiar Budisanto menunjukan ruang instalasi kusus Covid 19 RSSA.

Kota Malang, Bhirawa.
Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Dr.dr.Mochmad Bachtiar Budisantoso ,Sp.B Subsp Onk (k),FINACS,FICS, memastikan belum ada pasien yang dirawat karena covid 19.

“Kami sampai saat ini belum menerima pasien teridentifikasi Covid 19. Jadi di Malang Raya masih aman,”tuturnya.

Pihaknya berharap Covid 19 di Malang bisa terkendali. Meski begitu RSSA sudah menyiapkan diri untuk merawat pasien Covid 19.

“Kalau memang ada yang terkena Covid kami sudah menyiapkan diri untuk merawat pasien Covid 19,”tandasnya.

Bahkan Instalasi khusus Covid-19 RSSA Malang, yang terpisah dengan tempat layanan umum sudah siap merawat pasien Covid 19.. Jadi, lanjutnya dapat dipastikan jika nantinya ada pasien Covid 19 tempat perawatanya terpisah dengan pasien umum. Bahkan semua layanan untuk pasien Covid tidak sama dengan pasien umum.

Pasien Covid-19 nantinya bakal ditempatkan secara khusus di Gedung Instalasi Pelayanan Infeksi Terpadu RSSA menyiapkan sebanyak 38 kamar (bed) di ruang Melati.

“Sudah tersedia semua mulai ruangan bertekanan negatif, oksigen sentral hingga alat swab,”tukasnya, Senin (18/12) kemarin.

Pihaknya juga merinci, varian Covid-19 yang saat ini tengah menyebar, yakni XBB, 1.16, XBB, 2.3 dan EG.5. Sejumlah varian tersebut kini sudah terdeteksi di Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap sebaran atas lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang menyebut, berdasarkan laporan di Kota Malang sampai saat ini belum ada kasus Covid-19. Baik dari rumah sakit, puskesmas maupun faskes.

Husnul mengaku telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor: HK.02.02/C/4815/2023 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Covid-19.

Surat tersebut telah ditetapkan pada 11 Desember 2023 oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.

Pihaknya bahkan, telah menyebarkan surat edaran dari Dirjen P2P itu terkait mereka yang mengadakan perjalanan luar negeri dan terkait dengan keamanan dari petugas kesehatan.

Dinkes juga diminta memastikan seluruh puskesmas dan fasilitas lainnya yang berada di wilayah kerja Kota Malang, untuk melakukan penemuan kasus secara aktif dan pasif. Serta dilanjutkan pemeriksaan laboratorium menggunakan RDT-Ag covid-19 maupun RT-PCR.

Dinkes lanjut Husnul, diminta juga untuk memastikan tenaga kesehatan, tenaga medis dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan mendapatkan perlindungan yang optimal dengan melengkapi dosis vaksinasi covid-19. Baik primer maupun lanjutan (booster) sesuai ketentuan.

Disampaikan dia, indikasi infeksi Covid-19 ini diantaranya, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga Influenza Illness.

Namun, untuk mengetahui kepastiannya, sesuai arahan Kemenkes RI, Dinkes Kota Malang harus mengaktifkan surveilans di setiap wilayah.

Pihaknya akan kembali menggencarkan vaksin booster guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kita dorong vaksin booster satu dan dua yang hingga saat ini capaiannya belum menyentuh angka 100 persen,”tandasnya.

Ia menghimbau masyarakat yang belum melengkapi vaksin booster bisa mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.mut.gat

Tags: