Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Wahyu Lakukan Sidak Sejumlah Pasar

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat terus melakukan upaya tekan inflasi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi selama Ramadan dan persiapan Idul Fitri.

Kota Malang, Bhirawa
Untuk menjamin ketersediaan bahan pokok kebutuhan masyarakat, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M Pj. Wali Kota Malang, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan di sejumlah pasar, Selasa 19/3 kemarin.

Pemantauan itu dilakukan Pasar Besar, Pasar Dinoyo, Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Tlogomas, supermarket di pusat perbelanjaan dan Pertamina Fuel Terminal Malang.

Wahyu menyampaikan pemantauan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga terkendali. Sebab gejolak harga bisa memicu inflasi di Kota Malang.

“Kita ingin saat Ramadhan harga terjangkau, makanya kita melihat beberapa titik, mulai Pasar Besar, Warung Tekan Inflasi kita, Kemudian tadi kita ke Pasar Dinoyo, meninjau Warung Tekan Inflasi juga. Dan kita masuk ke beberapa pasar tradisional,”tukas Wahyu

Pihaknya secara khusus langsung mengecek naiknya harga daging ayam yang mencapai Rp. 39.000, padahal sebelumnya masih sekitar Rp. 30.000.

” Saya tanya ke pedagang kenapa ini terjadi? karena setoknya berkurang. Harga telor juga mengalami kenaikan satu kilo ada yang Rp.30 000,”tukas Wahyu.

Komoditi yang lain seperti beras tetap stabil karena ada Warung Tekan Inflasi. Sedangkan harga gula dan bawang putih, serta cabai stabil.

Merespon kenaikan harga sejumlah komoditi Wahyu menerapkan langkah strategis melalui Gerakan Pangan Murah, salah satunya yang diselenggarakan di Kelurahan Tlogomas. Ia menyebut berbagai komoditas dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasar.

“Telor dijual 29 ribu per kilo, ayam yang perlu kita sosialisasi, ayam segar kalau dipasar tradisional 39 ribu, tapi di Gerakan Pangan Murah harga jualnya hanya 31 ribu. Beras SPHP kita jual 51 ribu, minyak goreng lebih murah juga,”terang Wahyu.

Tidak hanya itu, menanggapi tingginya harga daging ayam segar dan telur Wahyu menyebut akan melakukan sejumlah langkah.

” Fungsi kerja sama antar daerah akan kita lakukan, melihat harga telur di daerah lain. Nanti kita beli dan kita jual di Warung Tekan Inflasi untuk mengimbangi harga pasaran,”tukasnya.

Terkait bahan bakar, Wahyu juga menyebut bahwa ketersediaan BBM dan di Kota Malang mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Hal ini ia sampaikan saat meninjau ke Pertamina Fuel Terminal Malang. Akan tetapi ia juga meminta jajaran TPID untuk tetap berkoordinasi dengan pihak Pertamina Fuel Terminal Malang. Karena diprediksi permintaan BBM mendekati Hari Raya Idul Fitri nanti akan mengalami kenaikan sebesar 9%.

“Mengantisipasi peningkatan volume kendaraan saat lebaran dan cuti bersama dan Kota Malang menjadi salah satu tujuan wisata. Arus kendaraan tidak hanya tujuan mudik tapi juga wisata. Maka antisipasi kenaikan volume kendaraan kita koordinasikan untuk menghindari kelangkaan BBM,” pungkasnya. [mut.bb]

Tags: