Pastikan Stok Beras Aman 6 Bulan ke Depan

Pekerja melakukan aktifitas pengakutan beras digudang Bulog Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Pekerja melakukan aktifitas pengakutan beras digudang Bulog Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Persediaan beras di gudang Bulog Sub Divre  III Bojongeoro dipastikan aman hingga 6 bulan ke depan. Jumlah stok mencapai 31.400 ton setara beras. ” Stok beras yang dimiliki Bulog enam bulan aman. Jumlahnya sebanyak 31.400 ton setara beras,” kata Waka Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Umar Syarif, Rabu (8/6) kemarin.
Dengan stok beras seperti itu, kebutuhan warga masih bisa tercukupi. Hal itu termasuk penyaluran beras miskin (raskin) per bulan mencapai 4.700 ton raskin untuk tiga Kabupaten yakni Bojonegoro 1.779 ton, Tuban 1.459 ton dan Lamongan 1550 ton.
“Selain memastikan persediaan beras aman hingga 6 bulan ke depan, Bulog juga menyiapkan stok beras cadangan pemerintah (BCP) jika diperlukan langkah operasi pasar untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras memasuki ramadhan, Bulog berupaya mengoptimalkan penyaluran raskin dan beras sejahtera (rastra) keseluruh titik distribusi. Sehingga Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) tidak perlu membeli beras komersial di pasaran.
Sejauh ini Bulog melakukan operasi pasar empat komoditi yakni beras, minyak goreng, tepung terigu dan gula. Operasi pasar ini digelar di tiga kabupaten yakni Bojonegoro, Tuban dan Lamongan masing-masing dua titik. Harga gula yang paling menonjol. “Harga gula pasir saat ini sudah mulai turun, dari Rp 16.000 menjadi Rp 15.000. Mudah mudahan operasi pasar yang kita lakukan akan terus menekan harga sehingga terjangkau masyarakat,” kata Umar Syarif.
Menurutnya, jika harga gula pasir dipasaran sebesar Rp 16.000 per kilogram (kg), Bulog menjualnya hanya Rp 11.750 saja. Selain Gula Bulog juga menjual minyak goreng seharga Rp 11. 300 perliternya, beras satu kilo Rp 8.700  atau dengan kemasan 5 kilogramnya seharga Rp 43.500 dan tepung terigu seharga Rp 7.200 perkilonya, dengan harga rendah di bawah jual di pasaran.
Rencananya operasi pasar ini Bulog target akan menjual 850 kg gula pasir, 1.300 liter minyak goreng, untuk  100 kilo tepung terigu dan beras sebanyak 250 kilogram per harinya. “Untuk operasi pasarnya kita mulai hari ini Senin 30 Mei, hingga akhir bulan Ramadhan nanti atau H-3 menjelang idul fitri,” jelasnya. [bas]

Tags: