Pemkab Lumajang Luncurkan Buku Harian Terhebat

Peluncuran Buku Harian Anak terhebat yang dibuka oleh Bupati Lumajang Drs. As at Malik, di Pendopo Kabupaten Lumajang.

Peluncuran Buku Harian Anak terhebat yang dibuka oleh Bupati Lumajang Drs. As at Malik, di Pendapa Kabupaten Lumajang.

Lumajang, Bhirawa
Dalam rangka penanganan masalah pada anak yang seiring dengan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun), di antaranya gangguan pertumbuhan,gangguan perkembangan dan perilaku anak,menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Lumajang yaitu dengan meluncurkan buku harian anak Terhebat (Terbiasa Hidup Bersih dan Sehat).
Kegiatan yang merupakan giat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang tersebut ,di buka oleh Bupati Lumajang Drs. As at Malik yang melibatkan jajaran SKPD terkait mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang,Kemenag Kabupaten Lumajang,Dharma Wanita,Tim Penggerak PKK,dan dari unsur Puskemas se Kabupaten Lumajang,yang bertempat di Pendopo Kabupaten Lumajang (30/8).
Menurut As at Malik bahwa penerapan PHBS sejak dini dengan melibatkan anak usia sekolah menurutnya merupakan kebutuhan mutlak ,seiring dengan munculnya berbagai penyakit pada anak,serta adanya gangguan perkembangan dan pertumbuhan akibat kurang gizi.
Sedangkan perkembangan perilaku pada anak usia sekolah menurut As at sudah di ambang keprihatinan mengingat maraknya kenakalan pada anak mulai dari merokok hingga pada kenakalan remaja. “Survey perilaku pada anak sekolah dasar tahun 2016 ,ditemukan 3,61% siswa SD pasti merokok,2,6 % kadang kadang merokok,” ujarnya.
Lebih lanjut As at menegaskan bahwa peluncuran buku harian anak terhebat tersebut menurutnya merupakan program inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan strata PHBS yang rencananya pada saat ini akan melibatkan 125 lembaga pendidikan setingkat SD di Kabupaten Lumajang.
Sedangkan menurut Kabid TK,SD Diknas Kabupaten Lumajang,Winadi mengatakan bahwa kegiatan buku harian anak Terhebat tersebut merupakan bagian dari pembelajaran untuk bersikap jujur dan disiplin. Sedangkan untuk mengimplementasi program tersebut pihaknya akan workshop terhadap pada kepala sekolah.
Untuk itu Winadi akan terus melakukan koordinasi dengan para stage holder yakni Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pro aktif dalam melaksanakan program tersebut. “Lebih riil lagi,pelaksanaanya untuk operasional di tingkat sekolah dengan Puskesmas,untuk melaksanakan hal tersebut,” ujarnya.
Dengan buku tersebut,menurut Winadi diharapkan dapat dijadikan indikator tentang permasalahan PHBS pada anak di setiap sekolah ,sehingga pemantauan perkembangan anak dapat dengan mudah untuk diketahui dan di atasi. Sedangkan berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Lumajang seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Dinkes, Dr. Bayu Wibowo menyebutkan bahwa berdasarkan Riskesda (riset kesehatan dasar) ada tahun 2013 lalu, diketahui bahwa masalah gizi usia sekolah 6-12 tahun masih besar yakni 35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk dan 44,6% anak sekolah mengkomsumsi sarapan berkualitas rendah. Untuk itu program tersebut menurut Dr.Bayu merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan generasi emas yang handal dan berkualitas. [dwi]

Tags: