Pengaruh Digital PR dalam Penyampaian Informasi Diskominfo Jatim melalui Akun Instagram @jatimpemprov

Surabaya, Bhirawa.
Salah satu tugas pemerintah adalah memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam hal ini, respon dan opini dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pada masa PR 1.0, pemberian informasi bersifat satu arah dan masyarakat tidak dapat bersuara. Namun saat ini, dengan adanya sosial media membuat masyarakat dapat ikut serta menyebarkan informasi. Penggunaan sosial media mendukung terjadinya pertukaran informasi dan interaksi antar masyarakat. Tak jarang informasi yang disebarkan adalah informasi hoax.

Institusi pemerintah yang telah memanfaatkan Instagram sebagai tempat untuk menyebarkan informasi adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim pada @jatimpemprov. Instagramnya telah berdiri dari Februari 2019 dengan tujuan untuk memberikan informasi terkini, menyampaikan imbauan, dan menyebarkan informasi dalam menanggapi berita hoax. Informasi yang disajikan dibantu dengan visual seperti foto dan design yang menarik. Selain visual, isi konten yang disajikan harus jelas. Isi konten yang disajikan oleh Instagram @jatimpemprov terkait pemberian informasi, sosialisasi, program-program, ucapan selamat, dll.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Data yang didapatkan dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Informan yang terlibat adalah Kepala Bagian Sumber Daya Komunikasi Publik dari @jatimpemprov, pengikut aktif, dan Pakar Teknologi informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Hasil penelitian berfokus pada pemaksimalan penggunaan fitur Instagram dan penerapan teori komunikasi PR 7-Cs dari akun @jatimpemprov. Berikut adalah beberapa fitur Instagram yang digunakan oleh @jatimpemprov, diurutkan dari yang paling sering digunakan. (1) Fitur upload foto, video, dan live. (2) Fitur follower, dimana akun Instagram @jatimpemprov hingga akhir Oktober 2023 memiliki 260 ribu pengikut.

Banyaknya jumlah pengikut menandakan bahwa informasi yang disajikan dianggap penting dan dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Timur. (3) Fitur like dapat dilihat di setiap postingan. Banyaknya jumlah like bergantung pada isi konten dan kegunaannya. (4) Fitur komentar, serupa dengan fitur like, fitur ini bertujuan agar dapat melihat respon masyarakat terkait konten. (5) Fitur caption, merupakan deskripsi dari konten yang telah diunggah. Caption yang ditulis oleh @jatimpemprov sudah baik karena mudah dipahami. (6) Fitur selanjutnya yang sering digunakan adalah fitur arroba dengan disertai nama akun Instagram user.

Fungsi fitur ini adalah untuk menciptakan komunikasi antar pengguna. (7) Fitur mutual friend. (8) Fitur share, untuk membagikan konten ke berbagai media sosial lain. (9) Fitur yang tak kalah penting untuk digunakan adalah fitur lokasi. Fitur ini dapat secara real time memberikan informasi kepada audiens. (10) Fitur Insta Story, digunakan oleh akun @jatimpemprov dalam waktu tertentu saja. (11) Fitur kamera Instagram, merupakan fitur yang jarang digunakan karena lebih sering menggunakan kamera eksternal, dikarenakan konten perlu diedit sebelum diupload ke Instagram. (12) Fitur lainnya yang jarang dipakai oleh @jatimpemprov adalah fitur efek foto. Lagi-lagi hal ini dikarenakan pengelola harus melakukan editing dengan aplikasi eksternal.

Selanjutnya, kita akan melihat penerapan strategi komunikasi PR 7-Cs dalam akun Instagram @jatimpemprov. 7-Cs komunikasi PR meliputi Kredibilitas, Konteks, Isi, Kejelasan, Kontinuitas dan Konsistensi, Saluran, dan Kapabilitas Audiens. Dalam segi kredibilitas, akun @jatimpemprov beberapa kali menampilkan grafik data untuk meyakinkan pembaca bahwa informasi berasal dari sumber terpercaya. Hal ini menimbulkan persepsi positif terhadap akun @jatimpemprov, dimana pengguna menjadi percaya terhadap konten tersebut.

Selanjutnya adalah konteks. Konteks yang digunakan oleh akun @jatimpemprov berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat, khususnya Jawa Timur. Pengelolaan konten juga harus memperhatikan format pesan yang mengandung makna bagi masyarakat. Postingan akun @jatimpemprov berisi kegiatan-kegiatan, imbauan-imbauan, dan berbagai informasi.

Konsep kejelasan dalam mengelola pesan dan informasi. Pada akun @jatimpemprov, kejelasan dapat membantu pembaca dalam memahami maksud pesan. Kejelasan juga didukung dengan gamabr yang menariki dan caption yang mudah dipahami. Konten yang diunggah juga harus bersifat interaktif. Berikutnya dari segi kontinuitas dan konsistensi, dimana konten yang diunggah berkesinambungan dan diupload secara berkala. Yang tak kalah penting adalah adanya saluran. Adanya saluran komunikasi juga membutuhkan respon. Proses komunikasi seharusnya terjadi secara dua arah. Dan terakhir adalah kapabilitas audiens, merupakan sejauh mana kemampuan khalayak dalam menerima informasi yang dibagikan. Kemampuan audiens dalam memahami pesan menjadi pertmbangan dalam pembuatan konten dan strategi penyampaiannya.

Adanya media sosial memudahkan masyarakat dalam menyebarkan informasi dan berinteraksi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan kepada Diskominfo Jatim untuk terus konsisten memposting konten yang informatif dan memaksimalkan penggunaan fitur-fitur Instagram. Fitur yang ada sebagian besar sudah digunakan dengan maksimal, namun masih ada beberapa fitur yang kurang dimanfaatkan. Diharapkan juga agar pengelolaan akun Instagram @jatimpemprov bisa berkolaborasi dengan media lain untuk mebangun komunikasi publik yang lebih baik.

Penulis : Keisya Calysta
NIK : 0506012110058.
Mahasiswa Fikom Universitas Ciputra Surabaya.

Tags: