Pentingnya Sport Science untuk Kemajuan Olah Raga Indonesia

Coach Aji Santoso berbagi pengalaman dan materi tentang pentingnya sport science untuk menunjang kualitas dan kemajuan olahraga di Indonesia kepada mahasiswa UMSurabaya dalam kuliah um

Surabaya, Bhirawa
Sarana latihan menjadi penunjang penting dalam performa atlet. Diantaranya, bagi para pemain sepakbola. Keberadaan sport science juga dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas sepakbola dan olah raga di Indonesia. Hal itu yang disampaikan Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dihadapan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Selasa (9/8).
Aji yang didapuk sebagai pemateri dalam kuliah tamu ‘Membaca Masa Depan Sepak Bola di Indonesia’. Menurutnya, sport science sangat penting, apalagi bagi dunia pendidikan. Karena akan membantu semua aspek olahraga.
“Terlebih lagi pendekatan dalam sport science yang terukur dan akurasi tepat yang tepat. Jadi harus dikembangkan,” ujar legenda sepak bola Indonesia ini.
Terlebih lagi, banyak pemain muda di Indonesia yang mulai bermunculan menunjukkan skill dan tidak kalah menjanjikannya dengan pemain yang ada di Eropa atau luar negeri.
“Saya kira pemain muda Indonesia sangat menjanjikan dan tidak kalah dengan pemain luar negeri atau di Eropa. Saya pernah mengunjungi sejumlah negara Eropa seperti di Barcelona, dan pemain muda Indonesia tidak kalah dengan pemain muda di sana,” kata Aji.
Aji menjelaskan, yang diperlukan pemain muda Indonesia adalah diberi kesempatan untuk tetap menjaga bakatnya itu. Mantan peraih medali emas Sea Games tahun 1991 itu mencontohkan, ada anak Indonesia bernama Eriyanto yang menjadi pemain terbaik di AC Milan junior dan saat ini karirnya menghilang.
“Di AC Milan dia menjadi kapten dan pemain terbaik, tentu bukan bakat yang main – main. Namun ketika kembali ke Indonesia namanya menghilang. Nah, bakat – bakat seperti ini yang harus dijaga dengan memberikannya kesempatan,” ujarnya
Aji mengaku senang dapat berbagi pengalaman dan kesuksesannya di sepak bola kepada mahasiswa UM Surabaya. Pria asal Malang ini mengaku kaget dengan fanatiknya Rektor UM Surabaya, Dr Sukadiono terhadap Persebaya.
“Saya sangat terkejut dengan Pak Rektor yang tidak hanya Bonek (sebutan untuk pendukung Persebaya), tapi Super Bonek karena hafal semua pemain Persebaya saat dulu menjadi juara, atau pas saya jadi pemain dengan transfer termahal,” katanya.
Mantan kapten Timnas Indonesia itu mengaku beberapa kali memberikan kuliah tamu, namun yang paling spesial saat di UM Surabaya.
“Harapan saya kepada mahasiswa, jika mereka ingin sukses, tidak hanya di sepak bola, tapi di semua bidang, maka perlu disiplin dan kemauan kuat. Jika ingin dapat suatu yang lebih kita harus lebih dari yang lain,” ujarnya.
Rektor UM Surabaya, Dr Sukadiono mengungkapkan, alasan mengundang Aji Santoso untuk memberikan kuliah tamu karena ingin memberi wawasan kepada mahasiswa bahwa pada Sport Science cabang ilmunya sangat banyak.
“Misalnya mahasiswa Prodi Psikologi ada Psikologi Olahraga, di Manajemen ada Sport Manajemen dan Kedokteran ada Sport Medicine. Saya kira menjadi wawasan tambahan. Apalagi di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini,” tuturnya.

UM Surabaya Berikan Beasiswa Bebas Biaya Pendidikan untuk Komunitas Bonek
Sebagai salah satu pelopor perguruan tinggi swasta yang menjadi official partner Persebaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) kembali memberikan beasiswa pendidikan bagi komunitas Bonek Disaster Response Team (BDRT).
Rektor UM Surabaya, Sukadiono menjelaskan, pemberian beasiswa kepada BDRT bukan tanpa alasan. Hal ini tak lain merupakan bentuk komitmen universitas dalam membangun sumber daya unggul khususnya di level supporter.
“Kedepannya universitas ingin memperkuat komunitas kebencanaan terkait supporter di Indonesia yang keberadaanya masih belum ada dan perlu mendapatkan perhatian serius,” imbuhnya.
Tak hanya itu, program beasiswa ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan kepada BDRT dalam hal pendidikan agar setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berkuliah baik jenjang sarjana atau diploma.
Suko juga menegaskan penerima beasiswa BDRT di UM Surabaya akan dibebaskan biaya pendidikan kecuali Fakultas Kedokteran (FK). Persyaratannya pun cukup mudah yakni hanya dengan menunjukkan kartu Persebaya Selamanya maka universitas akan memproses untuk mendapatkan beasiswa, tentunya dengan melalui tahapan ujian masuk seperti calon mahasiswa lainnya.
Suko mengajak kepada Bonek Disaster Response Team (BDRT) untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik – baiknya karena UM Surabaya saat ini sudah memasuki gelombang 3.
“Aksi kemanusiaan yang dilakukan BDRT ketika mengambil peran saat terjadi bencana nasional maupun daerah perlu diapresiasi secara nyata dengan memberikan support pendidikan secara penuh,” tandasnya.
Perlu diketahui BDRT merupakan Paramedic Tim serta SAR yang ada di bawah naungan Green Nord 27, salah satu suporter Persebaya penghuni tribun utara saat Persebaya menggelar laga di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Selain memiliki kemampuan SAR yang dibutuhkan saat terjadi bencana alam, BDRT juga mendirikan Posko kesehatan yang selalu siap memberikan penanganan tim medis kepada para supporter pada setiap match home. [ina.fen]

Tags: