Penuh Inovasi, Karang Taruna Gresik Juara I Karang Taruna Berprestasi Provinsi Jatim

Pemprov, Bhirawa
Inovasi-inovasi yang diinisiasi Karang Taruna Kabupaten Gresik berhasil mengantarkannya jadi jawara dalam Lomba Karang Taruna Berprestasi tingkat Provinsi Jatim. Hadiah dan sertifikat pemenang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Provinsi Jatim, 14 Desember 2022 lalu di Surabaya.
Penghargaan tersebut diterima Ketua Karang Taruna Kabupaten Gresik Faiz Abdallah, mewakili Karang Taruna Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Pencapaian ini menjadi penghargaan pertama yang diterima Karang Taruna Gresik di bawah kepemimpinan Faiz Abdallah yang terpilih Juli 2022 lalu.
Usai resmi menjabat Ketua Karang Taruna Gresik, Faiz langsung melakukan pemetaan pada Karang Taruna seluruh kecamatan. Ada tiga kualifikasi, yakni utama, madya, dan pratama. Kualifikasi tersebut berdasarkan produktivitas dan kreativitas Karang Taruna.
Dari hasil pemetaan, ada dua kecamatan sebagai Kartar utama. Yakni, Karang Taruna Panceng dan Benjeng. Kedua Karang Taruna kecamatan itulah yang diposisikan sebagai penggerak atau Karang Taruna yang diharapkan menjadi pilot model bagi Karang Taruna lainnya.
“Tujuan saya membuat klasifikasi itu bukan untuk membeda-bedakan atau pilih kasih. Namun, hanya untuk memudahkan penyelarasan program-program strategis secara horizontal,” papar Faiz, Minggu (23/1).
Setelah itu, Karang Taruna Desa Doudo, Kecamatan Panceng pun berlaga di provinsi. Proses penilaian berlangsung sejak September 2022, mulai dari pemberkasan, lolos enam besar, presentasi program, lalu masuk tiga besar atau final untuk fact-finding.
Faiz menjelaskan, ada tiga ruang lingkup utama Karang Taruna. Pertama, usaha kesejahteraan sosial (UKS). Kedua, usaha ekonomi produktif (UEP). Ketiga, inovasi sosial. Dari ketiga itu, yang menjadi keunggulan Karang Taruna Kabupaten Gresik adalah UKS. Di samping terlibat secara struktural dengan program Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif dan Bantuan Untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak (Bunda Puspa), mulai pendataan hingga pendampingan, Karang Taruna Gresik juga punya program Rumah Data.
“Melalui Rumah Data Karang Taruna, diharapkan terwujud mini Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tingkat mikro desa yang lengkap, baik data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) maupun potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Karena sejauh ini, upgrading DTKS masih menjadi prioritas Dinsos Kabupaten Gresik untuk mendukung Nawakarsa Bupati,” jelas Faiz.
Rumah Data ini juga berfungsi untuk mengintegrasikan data-data SDGs, Pendataan Keluarga 2021 (PK-21), maupun program pendataan lainnya di desa, sehingga arah pembangunan desa ke depan sarat berbasis data. Hal ini juga untuk mendukung program Desa Siap yang menjadi bagian Nawakarsa Bupati. Untuk saat ini, piloting Rumah Data Karang Taruna sudah digarap di Desa Doudo, Panceng.
“Ini salah satu kegiatan yang membedakan kami dengan kabupaten lain. UKS ini juga yang kami tekankan kepada Ketua Karang Taruna Provinsi Jatim, Mas Agus Maimun. Karena belum semua teman-teman di kabupaten/kota lain kuat dalam upaya UKS,” ujar alumni UGM ini.
Tak hanya itu, Karang Taruna Gresik dilibatkan dalam fasilitasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG). “Jadi, sebelum data masuk ke DTKS, ada aplikasi namanya SIKS NG. Di lapangan banyak sekali data-data yang DTKS sudah meninggal, tapi masih aktif dalam DTKS. Maka, kami dilibatkan pihak desa untuk memfasilitasi SIKS NG,” jelas Faiz.
Karang Taruna Gresik juga terlibat dalam optimalisasi bantuan sosial (bansos) kesehatan dari Pemkab Gresik. Melalui bansos kesehatan, warga miskin yang belum memiliki BPJS dapat dilayani.
Program ini bersifat jemput bola. Jadi, jika ada lansia atau difabel yang belum punya KTP dan belum masuk DTKS, maka solusinya melalui bansos kesehatan. Kami jemput bola melalui surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang ditandatangani kepala desa,” terang pemuda asal Kecamatan Panceng ini.
Tak berhenti di situ, Karang Taruna Desa Doudo juga memiliki inovasi berupa Sistem Informasi Geospasial Desa Doudo (SIGDES). Aplikasi ini berbentuk geospasial, bukan tabulasi. Jadi, dalam website tersebut menampilkan peta. Jika diklik, akan muncul data meliputi jumlah kepala keluarga dalam satu tempat tinggal, jumlah penghuni, tingkat pendidikan, hingga status ekonomi.
Adapun untuk UEP, Karang Taruna Kab Gresik memiliki program andalan, yakni Kampus Desa, Klinik UMKM, dan Greenhouse for/by Millennials. Melalui program ini, diharapkan literasi pembangunan kader-kader Karang Taruna terbangun dan bisa lebih berperan secara konstruktif-kolaboratif dalam pembangunan desa, khususnya di bidang ketahanan pangan, wisata desa, dan UMKM.
“Ke depan kami kembangkan lagi terutama untuk pemulihan ekonomi. Di Desa Doudo yang telah memiliki Doudo Eduwisata, diharapkan ada peningkatan pendapatan untuk tekan angka kemiskinan. Jadi, semakin pendapatan tinggi, otomatis angka PKH dan BPNT akan ditekan, bahkan jadi desa nol kemiskinan,” ungkap Faiz yang pernah menerima penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Provinsi Jatim tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Desa Doudo, Sutomo mengapresiasi kiprah anak muda Doudo yang tergabung dalam Karang Taruna. Dia turut bahagia karena Karang Taruna Desa Doudo berhasil menjadi juara I Lomba Karang Taruna Berprestasi tingkat Provinsi Jatim. Menurutnya, tanpa anak muda, Desa Doudo tidak bisa bergerak. Saat ini Desa Doudo telah mengoleksi banyak penghargaan di berbagai level, bahkan delapan penghargaan di antaranya tingkat nasional.
“Kami bisa baru lepas dari desa tertinggal setelah adanya teman-teman muda yang ikut andil bagian dalam pembangunan desa. Sekarang kami bisa jadi desa mandiri juga atas kiprah anak muda, terutama di bidang teknologi informasi,” ungkapnya. [rac.ina]

Tags: