Jumlah Siswa Sedikit, Dindik Kabupaten Malang Bakal Merger Enam SD

Kepala Dindik Kab Malang Suwadji

Kab Malang, Bhirawa
Beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Kabupaten Malang akan di merger atau penggabungan. Sehingga untuk merger beberapa sekolah tersebut, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang saat ini, tengah melakukan pengkajian untuk sejumlah sekolah.
Menurut Kepala Dindik Kabupaten Malang Suwadji, penggabungan beberapa SDN di wilayah Kabupaten Malang itu, yakni untuk mengefektifkan dan memaksimalkan kualitas pendidikan dibeberapa sekolah yang memiliki jumlah murid sedikit. Sehingga pihaknya berencana melakukan merger beberapa sekolah tersebut. Dan untuk rencana merger itu, maka pihaknya telah melakukan pembahasan untuk merger di beberapa sekolah.
“Awalnya sebanyak 16 sekolah menjadi 8 sekolah, kemudian berkurang lagi menjadi 6 sekolah,” terangnya, Senin (23/1).
Dijelaskan, dari enam sekolah tersebut, yakni SDN 5 Wonokerto, Kecamatan Bantur, SDN 3 Gadingkulon, Kecamatan Dau, SDN 5 Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, SDN 10 Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, SDN 3 Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, dan SDN 2 Jeru, Kecamatan Turen. Namun, dua di antaranya masih belum siap dan tengah dikaji kembali dari segi kelayakan. Sedangkan enam sekolah itu prioritas yang sangat layak dan memenuhi syarat untuk di merger. Sementara sekolah yang lain, masih perlu sosialisasi dan pertimbangan yang komprehensif.
“Enam prioritas sekolah tersebut, sudah pasti akan dilakukan merger, dan saat ini Dindik Kabupaten Malang bersama Kepala Desa (Kades) dan pihak sekolah masih mengusahakan proses merger tersebut,”ujar Suwadji.
Meskipun ada beberapa SDN yang di merger, lanjut dia. diantaranya sempat terjadi penolakan dari wali murid danKades. Karena jarak sekolah yang cukup jauh dari tempat tinggal, yang dikhawatirkan akan ada peningkatan angka putus sekolah. Rencana merger sekolah itu, memang pihaknya harus mempertimbangkannya. Apalagi jika sekolah di merger, lalu jarak sekolah dengan rumah murid jauh, hal ini jangan sampai jaraknya yang terlalu jauh akan menjadikan mereka tidak mau sekolah. Sedangkan, untuk sekolah yang direncakan akan kita merger, yakni sekolah yang terpencil dengan jumlah siswa yang sedikit.
“Jika permasalahan jarak tempuh itu juga menjadi pertimbangan lain. Termasuk untuk menyediakan angkutan sekolah, dan kami pun juga sedang mengkoordinasikan soal penanganannya, dan jika memungkinkan di merger, ya akan kita merger,” tandas Suwadji, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang. [cyn.ina]

Tags: