Serapan Tenaga Kerja Dominasi Sektor Pertanian

Petani.jpg (1)Pemprov Jatim, Bhirawa
Penyerapan tenaga kerja di Jatim masih didominasi oleh sektor Pertanian sebanyak 7,08 juta orang (36,57 persen), walaupun dari tahun ke tahun terlihat adanya pengurangan tenaga kerja di sektor ini.
“Hal ini dikarenakan perekonomian Jatim untuk saat ini masih bertumpu pada sektor Pertanian walaupun sedikit demi sedikit mulai bergeser ke sektor Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sairi Hasbullah, Kamis (12/11).
Dikatakannya, pada Agustus 2015, fenomena turunnya jumlah penduduk Jatim yang bekerja di sektor Pertanian juga tidak terlepas dari adanya fenomena alam “El Nino” yang mengakibatkan kekeringan cukup panjang hampir di seluruh wilayah Jatim, padahal sektor ini biasanya sangat tergantung dari kondisi air dan curah hujan
Selain itu, penurunan jumlah penduduk yang bekerja baik di sektor Pertanian maupun sektor-sektor lain yang mengalami penurunan jumlah penduduk yang bekerja sangat berkaitan erat dengan krisis global yang menghantam negara-negara di dunia dan tidak terkecuali negara-negara tujuan ekspor komoditas Jatim dan Indonesia secara umum.
Ia menuturkan runtuhnya perekonomian negara-negara tujuan ekspor menyebabkan terhambatnya ekspor barang hasil produksi sehingga stok menumpuk dan tentunya akan menjadi masalah bagi pengusaha yang seringkali berdampak pada rasionalitas faktor-faktor produksi termasuk tenaga kerja.
Untuk Jatim sendiri, lanjutnya, yang paling merasakan dampak ini adalah sektor Pertanian karena sebagian besar komoditas ekspor utama Jatim berasal dari sektor Pertanian termasuk sub sektor Perikanan di dalamnya.
Disisi lain, semakin tumbuhnya sektor Jasa Kemasyarakatan termasuk Pariwisata di Jatim mendorong tumbuhnya pembangunan infrastruktur pendukung seperti pembangunan Hotel dan sarana wisata secara langsung ikut mendorong tumbuhnya sektor Konstruksi dan sektor Perdagangan.
Ketika sektor-sektor ini mengalami pertumbuhan yang positif cenderung akan memiliki daya serap tenaga kerja yang cukup baik pula. Secara umum penurunan jumlah penduduk yang bekerja hampir terjadi di semua sektor kecuali pada sektor Konstruksi, sektor Perdagangan, dan Sektor Jasa Kemasyarakatan.
Pada Agustus 2015, jumlah penduduk yang bekerja di sektor Konstruksi mencapai 1,51 juta orang atau bertambah sekitar 250 ribu orang (19,90 persen) dibanding Agustus 2014. Sedangkan penambahan tenaga kerja di sektor Perdagangan mencapai 2,35 persen menjadi 4,12 juta orang. Adapun penambahan penduduk yang bekerja di sektor Jasa Kemasyarakatan pada Agustus 2015 mencapai hampir 57 ribu orang menjadi 2,75 juta pekerja. [rac]

Tags: