Perusahaan Tak ber SNI Terancam Dicabut Akreditasinya

Pakde Karwo dan Kepala BSN Prof.Bambang Prastyo saat meninjau stand di Indonesia Quality Expo 2018.

Surabaya. Bhirawa
Dunia industri tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Indonesia tentu harus menyesuaikan diri dengan fenomena tersebut. Industri nasional membutuhkan konektivitas serta interaksi melalui teknologi, informasi dan komunikasi yang terintegrasi dan dapat dimanfaatkan. Pemerintah telah menjadikan “Making Indonesia 4.0” sebagai salah satu agenda nasional bangsa Indonesia.
Sebagai lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, Badan Standardisasi Nasional (BSN) pun turut berperan aktif dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0 dengan mendorong penerapan SNI untuk mendukung daya saing di segala sektor, baik SDM ataupun produk sehingga bisa berdaya saing, mendunia dan sekaligus membanggakan.
Karenanya bagi perusahaan yang hasil produknya tidak memenuhi syarat Badan Standard Nasional (BSN) yakni Standard Nasional Indonesia (SNI) maka terancam akan dilcabut Akreditasinyam Pernyataan tegas dan lugas tersebut disampaikan kepala BSN Prof.Bambang Prasetyo disela sela pembukaan Indonesia Quality Expo 2018, kerja bareng BSN dan Pemprov Jatim di Convention Hall Grand City Surabaya Kamis (25/10) kemarin.
Dikatakan Bambang. Kemudian, untuk konsolidasi, koordinasi dan pemutakhiran serta penyebaran informasi standardisasi dan penilaian kesuaian kepada para stakeholder, BSN telah menyelenggarakan Bulan Mutu Nasional yang dilaksanakan mulai kemarin 25 Oktober sampai dengan 28 Oktober 2018 di Grand City Convention & Exibition, Surabaya.
Tema Bulan Mutu Nasional tahun ini adalah “Standar dan Penilaian Kesesuaian Mendukung Revolusi Industri 4,0”, Tema ini sejalan dengan tema Hari Standar Dunia, yaitu International Standard and Fourth Industrial Revolution yang jatuh pada tanggal 14 Oktober yang lalu.
Peringatan Bulan Mutu Nasional diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan cara tele konfrens, dan dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Acara tersebut terdiri atas berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya Seminar Nasional dengan tema “Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mendukung Revolusi Industri 4.0”; Pameran Indonesia Quality Expo (IQE) 2018 yang akan menampilkan produk-produk berkualitas dan ber-SNI; Talkshow Succes Story UMKM Penerap SNI; Klinik Standardisasi; dan lain-lain.
Mengingat pentingnya acara tersebut untuk diketahui oleh masyarakat luas termasuk instansi terkait, perguruan tinggi, asosiasi, industri, pemerhati standar dan organisasi lainnya, pihak penyelenggara mengundang berbagai jurnalis untuk hadir pada acara tersebut.
Gubernur Jatim Soekarwo saat ditemui secara terpisah pada kesempatan yang sama mengungkapkan, bahwa provinsi Jatim sudah lama bekerjasama dengan pihak BSN, hal tersebut adalah intuk menjaga kepercayaan dunia internasional akan mutu hasil produksi Jatim,”Ini adalah sangat penting, karena seperlima dari barang yang beredar di Indonesia adalah dari Jatim,”ungkap pakde sapaan akrab Soekarwo.,(ma)

Tags: