Petugas Pengaman Lebaran Harus Mengamankan Pula Ancaman Teroris

Jakarta, Bhirawa.
Komjen Pol (Purn.) Adang Daradjatun mengingatkan petugas pengamanan Lebaran, agar tidak melupakan dan tetap mewaspadai ancaman teroris. Sebab ancaman teroris saat ini, memang benar adanya dan bukan hanya isu juga bukan berita hoak. Bukan hanya petugas pengamanan Lebaran, tetapi lembaga terkait juga harus ikut mengantisipasi ancaman teroris.

Demikian diutarakan Adang Daradjatun, anggota Komisi III DPR RI dari PKS, dalam dialektika demokrasi bertajuk ” Antisipasi Gangguan Keamanan Saat Mudik Lebaran”, Kamis (21/4).

Nara sumber lain, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan serta Ketua Presidium Indonesia Traffic Watc, Edison Siahaan.

Adang Daradjatun lebih jauh minta petugas pengamanan Lebaran tidak hanya menangani keamanan mobil di jalan Tol. Tetapi juga harus mengamankan pengendara motor yang lewat jalur non tol atau jalan reguler. Dia berharap, dibangun pula jalur Tol Selatan Jawa, agar kepadatan lalulintas terbagi ke Selatan.

Dikatakan, setelah 2 tahun tidak bisa mudik Lebaran akibat pandemi Covid-19, tentu kondisi emosional Pemudik menggelora, ketika bertemu dengan sanak saudaranya. Jadi kontek pengamanan masyarakat diperlukan disini, bukan hanya pada lalulintas saja. Jadi bukan hanya Kepolisian tetapi Kementerian yang terkait lainnya perlu dilibatkan.

“Khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan. Juga keamanan yng terkait dengan harga-harga bahan pokok atau apapun juga lainnya dalam arti yang luas,” tandas Adang Dorodjatu.

Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan; Untuk pengamanan Lebaran 2022 ini, Polri telah menyiapkan 144.000 Polisi Petugas Pengamanan Lebaran dan cadangan sebanyak 100.000 Polisi. Untuk menangani keamanan Lebaran dan Pemudik sekitar 85 juta orang.

Ahmad Ramadhan, memaparkan isi surat edaran nomor 16 dari Satgas Covid tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri saat Lebaran ini. Yakni tetap menerapkan protokol kesehatan, yang utama menggunakan masker dan mengganti masker setiap 4 jam sekali. Utamanya, 3 M yakni memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, harus diterapkan.

“Selama Lebaran ada layanan tambahan dari Pertanian, yakni ada 1.370 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang siaga di jalur Tol dan di jalur wisata/logistik. Juga 50 unit kios Pertamina Siaga di lokasi yang tidak ada SPBU nya,” tambah Ahmad.

Edison Siahaan menekankan; Bahwa saat mudik Lebaran masyarakat membutuhkan aturan aturan dan tindakan serta kebijakan pemerintah yng lebih fokus. Untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas, khususnya.

“Presiden Jokowi mencemaskan 85 juta Pemudik yang akan melakukan aktivitas nya, dalam waktu dan tempat yang bersamaan. Maka saya melihat, harus ada yang mempunyai kemampuan tingkat dewa, yng bisa mengatasi semua permasahan tersebut,” ucap Edison. [ira.gat]

Tags: