Plengsengan di Bawah Gedung SDN Sisir 05 Kota Batu Ambrol Tergerus Arus Kali Kebo

Penjaga SDN Sisir 05, Suwito menunjukkan lantai tempat wudhu yang retak akibat plengsengan yang ada di bawahnya ambrol tergerus air sungai Kebo, Kamis (24/3).

Kota Batu, Bhirawa.
Pendidik dan peserta didik di SDN Sisir 05 Kecamatan/ Kota Batu harus lebih waspada menjalankan proses belajar- mengajar di sekolah. Karena derasnya arus air Kali/ Sungai Kebo yang ada di samping sekolah mereka telah menggerus plengsengan persis di bawah bangunan sekolah. Akibatnya, plengsenganpun ambrol dan bangunan yang ada di atasnya rawan ambles.

Diketahui, persis di samping kanan SDN Sisir 05 terdapat Sungai Kebo yang tidak terlalu besar. “Namun demikian, setiap kali turun hujan arus air di sungai ini cukup deras,”ujar Trinil Wahyuni SPd, Kepala SDN Sisir 05, Kamis (24/3).

Bahkan, beberapa waktu lalu setiap hujan deras debit air sungai akan naik hingga meluber masuk ke area sekolah. Setelah dilakukan perbaikan di bagian hulu sungai, banjir tidak terjadi lagi namun arus sungai tetap deras saat hujan.

Demikian juga dengan hujan deras yang kerap turun di Kota Batu dalam beberapa hari terakhir. Hujan mengakibatkan arus air sungai menjadi sangat deras. Akhirnya, terpaan air sungai membuat plengsengan teknis yang ada di bawah bangunan SDN Sisir 05 ambrol.

“Ambrolnya plengsengan ini saya ketahui hari Kamis (24/3) tadi, sekitar pukul 06.30 WIB. Diduga ambrolnya plengsengan terjadi tadi malam (Rabu malam),”ujar Suwito, Penjaga SDN Sisir 05.

Ambrolnya plengsengan membuat lantai tempat wudhu milik sekolah menjadi retak dan nyaris ambles. Bahkan tembok pembatas di tempat wudhu tersebut telah roboh hingga batu batanya berserakan.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah memberikan tali pembatas ke titik yang tergerus longsor. Hal ini untuk mengantisipasi adanya siswa yang mendekat ke lokasi yang sekarang kondisinya rawan ambles ini.

“Kita juga meminta kepada para guru untuk mengawai para siswanya. Selain itu dalam PTM kali ini tidak ada jam istirahat di luar kelas, dan ketika jam pulang siswa harus langsung meninggalkan sekolah,”jelas Trinil.

Adanya bencana alam ini langsung dilaporkan pihak sekolah ke BPBD Kota Batu, Dindik Kota Batu, dan Kelurahan Sisir. Dan ketiga institusi ini langsung memberikan respon dengan mendatangi sekolah.
Bahkan, dari BPBD telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan identifikasi dan kajian di titik yang ambrol akibat tergerus air sungai.

Saat ini, tempat wudhu milik SDN Sisir 05 posisinya menggantung. “Dari identifkasi yang kita lakukan, plengsengan teknis yang ambrol di bawah bangunan sekolah memiliki dimensi panjang 4 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2 meter,”ujar Ahmad Choirur Rochim, Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu.

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan kaji cepat dan berkordinasi dengan pihak sekolah, Agen Bencana Jatim, dan Perangkat Kelurahan. Dari hasil kajian yang dilakukan merekomendasikan untuk segera melakukan perbaikan plengsengan kembali.(nas.hel)

Tags: