Rolling Penyegaran Kasek SMAN 1 dan SMAN 3 Sidoarjo

Ristiwi Peni menyerahkan memori kerja SMAN 1 Sidoarjo kepada Eko Redjo Sunariyanto. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala SMA Negeri 1 Sidoarjo Dr Ristiwi Peni M Pd yang baru mengemban tugas selama 17 bulan harus berpindah menduduki jabatan barunya sebagai Kepala SMA Negeri 3 Sidoarjo menggantikan Eko Redjo Sunariyanto S Pd M Pd. Sementara Eko Redjo Sunariyanto berpindah mengemban tugas di SMA Negeri 1 Sidoarjo.
Dalam prosesi pisah kenal yang laksanakan pada (9/6) di Aula Kepala SMA Negeri 1 Sidoarjo dihadiri langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo-Surabaya, Drs Lutfi Isa Anshori MM beserta jajarannya.
Ristiwi Peni mengaku, kalau pihaknya menjalankan tugas sebagai Kasek SMAN 1 Sidoarjo baru 17 bulan. Dalam waktu yang cukup singkat itu, belum banyak yang bisa dilakukan dalam memajukan SMAN 1 Sidoarjo.
“Hanya membenahi beberapa sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Sementara di bidang akademik berhasil mengkoleksi sebanyak 144 penghargaan,” jelas mantan Kasek SMAN 1 Porong.
Menurut Prastiwi keberhasilan tersebut, di tahun 2019 outputnya anak-anak bisa diterima di SNMPTN dan SBMPTN serta Kedinasan sebanyak 320 siswa dari 390 siswa. Selain itu, SMAN 1 Sidoarjo juga telah terakreditasi predikat A dengan nilai 93.
“Harapan kami, semoga kedepannya akan lebih baik lagi dan lebih maju lagi,” harap Ristiwi Peni.
Sedangkan Eko Redjo Sunariyanto yang alumni SMAN 1 Sidoarjo juga pernah sebagai guru di SMA Negeri 1 Sidoarjo siap mengajak bekerja bersama dengan seluruh jajarannya. Walaupun di tengah-tengah pandemi virus Covid-19 ini, seluruh keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo harus tetap semangat, serta mematuhi protokol kesehatan.
“Jika ada problem, mari kita selesaikan bersama-sama,” tegas mantan Kasek SMAN 1 Waru Sidoarjo ini.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Sidoarjo-Surabaya Lutfi Isa Anshori juga berpesan kepada kedua kepala sekolah, serja para kepala sekolah yang lain, bila ada permasalahan semoga bisa diselesaikan secara bersama-sama.
“Karena pada hakekatnya pisah kenal ini hanya jabatan dan kewenangannya saja. Tetapi secara manusiawi masih harus tetap terjalin dengan baik. Menjalin tali silaturrahmi dengan baik,” pesannya.
Ia juga menjelaskan, kalau pemilik sekolah itu adalah seluruh keluarga besar sekolah tersebut, yakni mulai dari guru, tata usaha serta tenaga sekolah termasuk siswa dan lainnya. Karena kepala sekolah suatu saat pasti datang dan digantikan. Maka dari itu setiap pergantian pimpinan pasti ada fenomena yang baru.
“Apalagi pergantian seorang pimpinan, jadi pasti ada fenomena yang baru. Makanya perlu kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,” tegas mantan Kacabdin Jember-Lumajang ini. [ach]

Tags: