Saat Pj Wali Kota Malang Pimpin Bersih-bersih Sampah dan Sedimen Sungai

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memimpin bersih-bersih sungai Mundu Kota Malang. Dalam kesempatan itu ia meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Sedimen Sudah Mengendap, Minta Masyarakat Tak Buang Sampah Sembarangan

Kota Malang, Bhirawa
Persoalan sampah tetap menjadi masalah klasik yang terjadi di masyarakat. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan masih rendah. Banyak yang masih membuang sampah di sungai. Padahal dampaknya sangat berbahaya. Selain mengakibatkan pencemaran, juga banjir.

Kondisi ini ternyata mendapat perhatian khusus dari Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Orang nomor satu di Pemkot Malang itu, bersama komponen masyarakat melakukan kerja bhakti untuk mengangkut sedimen dan membersihkan sampah di sungai.

Kegiatan yang telah digelar pada, Minggu (15/10) lalu ini, dipimpin langsung Wahyu Hidayat. Titik yang menjadi perhatian adalah sungai di Jalan Sebuku, Kota Malang. Tanpa rasa risih dan canggung, Wahyu Hidayat membersihkan sungai dan mengangkat tumpukan sampah yang baunya cukup menyengat.

Ia memungguti sampah-sampah dan sedimen yang menjadi salah satu penyebab buntunya saluran air, Sungai Mundu di RW 08, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing. Bersama 200 orang dari berbagai komunitas peduli lingkungan, se-Kota Malang, Wahyu tampak semangat, mengomandoi acara tersebut.

Disela-sela aktifitasnya, ia menyebut jika penumpukan sampah di sungai tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga maupun material bangunan yang mengendap menjadi sedimen.

Menurutnya, dibersihkan dengan tenaga manusia ini agak sulit. Makanya dia meminta dibantu peralatan dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Penataan Ruang dan Kawawan Permukiman (DPUPRPKP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk alat beratnya. Karena sedimenya mengendap. “Tadi saya cangkul sudah keras, karena sedimen bercampur sampah,” ungkapnya.

Wahyu berharap, agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai, karena akibatnya bisa fatal. “Kami ingatkan kembali pentingnya edukasi untuk masyarakat guna turut serta menjaga kebersihan sungai,” katanya.

Sebab memberikan pelajaran pada masyarakat, lebih penting, agar mereka memiliki kesadaran. “Yang harus dilakukan edukasi , jika mereka memiliki kesadaran maka tidak akan lagi membuang sampah sembarangan,” ujar Wahyu.

Ia menyampaikan, membuang sampah sembarangan sungai mudah sudah kotor, sedimennya tinggi, air tidak akan mengalir, karena tersembat. “Kalau sudah banjir, masyarakat sendiri yang akan menerima akibatnya,” papar Wahyu.

Wahyu juga mengapresiasi kinerja komunitas peduli lingkungan yang berpartisipasi aktif dan peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

“Kegiatan ini saya dukung penuh dari Pemkot Malang dan komunitas. Saya apresiasi gerak komunitas relawan. Tentu kami butuh sinergitas antara Pemerintah dan masyarakat. Sehingga dengan sinergi ini, kami bisa tahu permasalahan di lapangan. Dan kami akan ikut hadir untuk keberlangsungan lingkungan hidup,” ucap Wahyu.

Dengan bersinergi bersama komunitas relawan peduli lingkungan, Wahyu berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan, termasuk di ruas sungai lain. “Ke depan kita akan meninjau titik-titik lain. Nanti agar lurah berkoordinasi dengan dinas terkait. Dan lakukan mapping mana yang harus ditindaklanjuti. Akan kita teruskan kegiatan ini, jangan berhenti di satu tempat,” pungkasnya. [M Taufik]

Tags: